Suara.com - Indonesia resmi menjadi presidensi Federasi Asosiasi Peritel Asia-Pasifik atau The Federation of Asia Pacific Retailers Associations (FAPRA) yang beranggotakan 20 negara. Ini jadi kesempatan emas bagi peritel Indonesia, melalui Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk lebih meningkatkan performa bisnis di dunia dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey mengungkapkan, dalam perhelatan Asia Pacific Retailers Convention and Exhibition (APRCE) ke 20 (28-30 November 2022) di Jakarta, Aprindo mendapatkan kepercayaan memimpin FAPRA selama 2 (dua) tahun mendatang.
“Aprindo akan memimpin 20 negara di Asia Pasifik untuk asosiasi ritel. Ini kesempatan bagi Indonesia untuk memiliki network yang lebih luas, pertukaran produk dan pengetahuan. Bahkan diharapkan bisa meningkatkan performa para peritel di Indonesia," katanya, Rabu, (30/11/2022).
Menurutnya kepemimpinan presidensi Indonesia ini jadi kesempatan yang langka, pasalnya RI dianggap berhasil menyelenggarakan event G-20 kemarin saat jadi presidensi.
Baca Juga: Mandiri Sekuritas: Jumlah Investor Ritel Pasar Saham Bertambah Lebih dari 100 Persen
"Kemarin G-20 kan antara negara dengan negara, ini pebisnis dengan pebisnis. Jadi ini langkah yang kongkrit meneruskan G-20 antara pelaku usaha di negara Asia Pasifik dapat melakukan kerjasama, kolaborasi dan sinergi untuk recover stronger, recover together," tambah Roy.
Law Boon Eng, perwakilan Malaysia Retailers Association menyebut kalau mereka sangat percaya diri dengan kepemimpinan RI sebagai presidensi FAPRA.
"Kita cukup yakin dengan kepemimpinan FAPRA yang dipegang Indonesia. Kita berharap kerjasama antara peritel antara negara di Asia Pasifik bisa lebih ditingkatkan lagi agar ekonomi masing-masing negara bisa lebih tumbuh seperti yang diharapkan,” pungkasnya.
Potensi UMKM Indonesia Mendunia
Untuk diketahui, perhelatan akbar Asia Pasific Retail Convention and Exhibition (APRCE) 2022 telah usai sejak digelar mulai 28-30 November 2022. Event ritel International ini dihadiri oleh berbagai asosiasi serta perusahaan ritel di 20 negara di Asia Pasifik.
Baca Juga: Pengusaha Ritel di Bandung Diharapkan Mau Terima Produk Kuliner UMKM
APRCE sendiri merupakan proyek utama dari FAPRA. Event ini diadakan setiap dua tahun dan menjadi pameran ritel terbesar serta terlama di Asia sejak pertama kali diadakan pada tahun 1983 di Tokyo, Jepang.
"Acara APRCE ini sangat bergengsi sekali bagi para peritel Asia-Pasifik, karena sebelum pandemi (2019) bisa 6.000 ribu orang lebih yang datang. Jadi kita konferensi secara hybrid untuk pertama kali," ujar jelas Roy N Mandey.
Roy menjelaskan melalui penyelenggaraan APRCE kali ini diharapkan bisa memberikan peluang untuk para pelaku ritel di Indonesia beserta UMKM untuk bisa ekspansi ke luar negeri, minimal ke 20 negara yang tergabung dalam asosiasi ritel Asia Pasifik.
"Kami sedang mendorong produk-produk yang dimiliki oleh para peritel, atau produk UMKM untuk masuk di global market, sudah ada beberapa negara yang diinisiasi," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Plt PDN Kementerian Perdagangan Syailendra. Dia optimis usaha ritel Indonesia akan berkembang pesat mengingat kehadirannya sangat membantu masyarakat.
“Kita selalu menyediakan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dalam kondisi apapun kita lihat ritel selalu menjaga harga yang kita tetapkan dan juga ketersediaan barangnya. Itu yang paling utama. Jadi sangat membantu perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Keyakinannya itu juga didukung dengan amanat Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan yang mengharapkan ritel bisa ekspansi sampai ke pelosok negeri.
“Ritel diharapkan mulai keluar ekspansinya ini sesuai pesan pak menteri. Jadi ritel-ritel di Indonesia itu harus bisa bersaing dan membuka lagi pasar-pasar yang lebih luas karena kemungkinan berkembang, maka sangat bagus,” pungkasnya.