Jokowi Minta Menteri Hadi Sikat Mafia Tanah: Masalah Ini Mengerikan, Bisa Saling Bunuh

Jum'at, 02 Desember 2022 | 10:27 WIB
Jokowi Minta Menteri Hadi Sikat Mafia Tanah: Masalah Ini Mengerikan, Bisa Saling Bunuh
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpidato usai membagikan 1.552.000 sertifikat tanah di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/12/2022). (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto untuk mensikat habis para mafia tanah yang meresahkan masyarakat.

Pasalnya kata Kepala Negara, konflik pertanahan acap kali melibatkan para mafia tanah dan terkadang sampai menimbulkan korban jiwa.

"Saya sudah sampaikan ke Pak Menteri, ‘Pak, sudahlah. Jangan beri ampun yang namanya mafia tanah. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, yaitu rakyat," kata Jokowi dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat Tahun 2022 di Istana Negara, Kamis (1/12/2022).

"Kalau sudah menyangkut tanah itu mengerikan, Pak. Bisa berantem, saling bunuh karena menyangkut hal yang sangat prinsip. Inilah yang harus kita hindari agar konflik tanah, sekali lagi, sengketa tanah itu bisa segera diselesaikan dengan memberikan sertifikat sebagai tanda bukti hak hukum atas tanah kepada rakyat," tambah Jokowi.

Baca Juga: Guru Masih Menderita! Rocky Gerung: Guru Itu Butuh Uang untuk Bensin dan Makan

Untuk itu dirinya meminta Menteri Hadi untuk mempercepat penyelesaian pemberian sertifikat hak atas tanah, agar konflik-konflik pertanahan bisa hilang.

“Sekarang sudah total tadi 100 juta, artinya tinggal 26 juta lagi yang akan kita selesaikan dalam tahun-tahun mendatang, kurang lebih dua atau tiga tahun, insyaallah rampung,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan kegembiraannya karena kepemilikan 744 bidang tanah Suku Anak Dalam sudah diselesaikan. Persoalan terkait bidang tanah tersebut telah berlangsung selama 35 tahun.

“Karena apa? Turun ke lapangan. Pak Wamen turun ke lapangan, Pak Menteri turun ke lapangan, kanwilnya turun ke lapangan, rampung. Kita ini kalau punya masalah dan masalahnya jelas, gampang kok diselesaikan asal di lapangan diikuti. Tapi kalau hanya duduk di kantor, enggak akan selesai-selesai sampai kapan pun,” ujarnya.

Presiden menyampaikan, persoalan sengketa lahan ini tidak hanya terjadi pada Suku Anak Dalam tetapi juga banyak terjadi di berbagai daerah di tanah air, termasuk keberadaan mafia tanah. 

Baca Juga: Meradang Lihat Acara Relawan di GBK, Ketua Jokowi Mania: Itu Acara Paling Rusak!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI