Suara.com - Di tengah kondisi pemulihan ekonomi nasional, CEO Fox Logger, Alamsyah Cheung mengungkapkan pandangannya atas masa depan ekosistem internet di Indonesia.
“Saat ini penggunaan internet menjadi sebuah kebutuhan dasar, baik untuk kehidupan sehari-hari maupun kegiatan usaha. Dan saya melihat Society 5.0 akan tercipta di Indonesia dalam jangka waktu kurang dari satu dekade ke depan.” ungkap Alamsyah.
Society 5.0 adalah sebuah konsep tentang masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi. Digagas oleh bangsa Jepang, pada masa Society 5.0, masyarakat diharapkan mampu menyelesaikan beragam tantangan dan permasalahan yang dihadapinya dengan cara memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era revolusi industri 4.0.
Teknologi itu berbasis AI (artificial intelligence), robot dan IoT (internet of things). Dengan memanfaatkan teknologi tersebut, diharapkan masyarakat bisa meningkatkan kualitas kehidupannya.
Baca Juga: Professor Asal Korsel Berharap PresUniv Jadi Kampus yang Memimpin Penerapan Artificial Intellegence
Menurut Alamsyah ada dua hal utama yang mempertegas bahwa Society 5.0 tidak dapat dihindari. Pertama, penerapan teknologi 5G yang sedang digalakkan oleh pemerintah. Kedua, jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Pertumbuhan dua hal tersebut diyakini akan mendorong terciptanya era Society 5.0.
Tentang penerapan 5G, mengacu Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, DR. Ir. Ismail MT, implementasi teknologi 5G yang dimulai pada tahun 2021 ditandai ketika tiga operator besar di Indonesia yakni Telkomsel, Indosat XL Axiata telah menyatakan komersial dan sudah membangun di beberapa kota di dalam bentuk spot area.
Adapun tentang pengguna internet, merujuk data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sebelum pandemi pengguna internet di Indonesia hanya 175 juta. Sedangkan data terbaru APJII, tahun 2022 pengguna internet di Indonesia mencapai sekitar 210 juta. Artinya ada penambahan sekitar 35 juta pengguna internet di Indonesia.
“Berkaca dari pengalaman implementasi 4G yang membutuhkan waktu hingga 7 tahun untuk terus berkembang di Indonesia hingga saat ini, saya sangat berharap apabila pemerintah bisa mempercepat proses implementasi 5G,” ujar Alamsyah.
Dia juga menyatakan bahwa jumlah perangkat yang bisa berjalan di teknologi 5G semakin banyak dijual di pasar Indonesia.
Baca Juga: Tingkatkan Kinerja Bisnis, Fox Logger Akan Membuat Divisi Insurtech Pada 2023
“Perlu diingat pula bahwa kesuksesan perhelatan G20 di Denpasar, Bali, yang baru saja usai tidak terlepas dari dukungan implementasi 5G atas konektivitas digital,” tambahnya.
Menyikapi perkembangan tersebut (5G dan peningkatan pengguna internet), Alamsyah mengungkap bahwa Fox Logger terus membenahi diri.
“Saat ini kami sedang mengembangkan sebuah platform Artificial Intelligence (AI) tahap lanjutan yang mampu menganalisis lebih jauh pergerakan objek yang dipantau,” ujar Alamsyah.
Dengan pengembangan ini, diharapkan perangkat Fox Logger yang berbasis IoT bisa semakin presisi dalam memantau pergerakan objek yang menggunakannya.
“Bukan hanya kendaraan pribadi ataupun operasional, namun juga termasuk orang tua kita yang sudah berusia senja ataupun anak-anak kita, semuanya bisa terpantau sehingga keselamatan mereka bisa selalu terjaga. Bahkan pergerakan hewan kesayangan kita pun bisa turut terpantau,” ungkap Alamsyah, yang juga juara pertama Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2021 untuk kategori Teknologi
Pengembangan-pengembangan ini, menurut Alamsyah karena Fox Logger ingin menjadi salah satu bagian yang mendorong pengembangan Society 5.0 di masa depan sehingga bisa berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
“Bagaimanapun, tujuan utama dari Society 5.0 adalah meningkatkan kehidupan manusia baik secara individu maupun sosial,” tutup Alamsyah.