Populasi Ternak Naik 8 Persen per Tahun Berkat Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 01 Desember 2022 | 07:18 WIB
Populasi Ternak Naik 8 Persen per Tahun Berkat Inseminasi Buatan dan Transfer Embrio
Ilustrasi ternak sapi (Antara/Aloysius Jarot Nugroho).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Capaian program inseminasi buatan dan embrio transfer cukup membanggakan. Lewat intervensi dua program andalan itu rata-rata populasi ternak di Indonesia naik sebesar 8% per tahun.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Nasrullah, mengaku bangga atas capaian jajaran PKH dan pemerintah daerah itu. Apalagi, kata dia, keandalan teknologi inseminasi buatan dan transfer embrio di Indonesia juga diakui oleh negara lain.

Hal ini, klaim Nasrullah, dibuktikan dengan dikirimnya beberapa petugas dari negara lain untuk belajar ke Indonesia.

"Palestina, Kyrgystan, Timor Leste, Sudan, dan Suriname adalah beberapa negara yang sudah mengirimkan petugasnya untuk belajar ke Indonesia," jelas Nasrullah belum lama ini.

Baca Juga: Kacau! Seorang PNS Di Asahan Terciduk Curi Ternak Warga Gegara Anak Kambing Ribut Kehilangan Emaknya

Nasrullah menjaga para pihak dan para mitra untuk menjaga kekompakan. Dengan cara itu, ia yakin upaya meningkatkan populasi dan produksi ternak untuk mewujudkan swasembada protein hewani di Indonesia bisa dicapai.

Saat ini, kata dia, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih berjangkit di Indonesia. Karena itu, ia meminta kepada dinas provinsi/kabupaten/kota dan petugas agar dapat berinovasi untuk memasifkan pelaksanaan vaksinasi, penandaan dan pendataan ternak untuk menghindari kejadian PMK berulang.

"Buat inovasi, misalnya satu kecamatan satu tim. Tim ini terdiri dari petugas inseminasi buatan, transfer embrio, vaksinasi bahkan sampai penandaan dan pendataan," Nasrullah memberi resep.

Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Kementerian Pertanian, Agung Suganda. Para pihak, kata dia, baik dinas provinsi/kabupaten/kota maupun para petugas, telah bekerja keras mendukung kegiatan SIKOMANDAN, kegiatan vaksinasi, penandaan dan pendataan ternak di lapangan.

"Ke depan, pelayanan reproduksi diutamakan pada ternak yang telah dilakukan penandaan ternak atau eartag QR code. Karena dengan penandaan ini diperoleh manfaat ternak beridentitas ternak berkualitas," kata dia.

Baca Juga: Konsep Investasi Tanah dengan Ternak Domba Jadi Passive Income yang Cocok untuk Pensiunan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI