Suara.com - Produsen minuman beralkohol asal Amerika Serikat (AS) Budweiser harus gigit jari setelah otoritas Qatar yang menjadi penyelenggara Piala Dunia 2022 melarang mereka berjualan di dalam area stadion.
Padahal mereka memiliki kontrak senilai Rp1,1 triliun atau setara USD75 juta kepada pihak FIFA.
Padahal Budweiser sendiri sudah siap mengirimkan ribuan botol bir ke Qatar untuk dinikmati para pencinta sepakbola diseluruh dunia.
Lantas bagaimana dengan nasib ribuan botol bir tersebut usai tak bisa dijual dalam hajatan pesta sepakbola 4 tahunan tersebut?
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia 2022 Malam Ini: Tunisia vs Prancis, Polandia vs Argentina
Mengutip CNN, Rabu (30/11/2022) produsen Budweiser berencana untuk mengirimkan ribuan botol birnya kepada negara yang menjuarai Piala Dunia Qatar 2022.
"Budweiser akan mengirimkan Buds yang tidak terjual ke negara pemenang turnamen, kata perusahaan itu dalam tweet.
Perusahaan mengaku ingin membawa bir-bir tersebut untuk bisa dirayakan ke penggemar negara pemenang juara Piala Dunia.
“Kami akan menjadi tuan rumah perayaan kejuaraan pamungkas untuk negara pemenang. Karena, untuk para penggemar yang menang, mereka telah menguasai dunia," kata juru bicara Anheuser-Busch InBev dalam sebuah pernyataan.
Pekan lalu, hanya beberapa hari sebelum Piala Dunia akan dimulai - Qatar mengumumkan bahwa delapan stadion tidak dapat menjual Budweiser beralkohol dan membuat penggemar hanya memiliki satu pilihan bir yakni Bud Zero non-alkohol.
Baca Juga: Pakai Atribut Pelangi, Fan Timnas Inggris Ditelanjangi Petugas Piala Dunia 2022
Qatar adalah negara Muslim yang dianggap sangat konservatif, dan secara ketat mengatur penjualan dan penggunaan alkohol. Pada bulan September, ofisial mengatakan penggemar tiket akan dapat membeli bir beralkohol tiga jam sebelum kickoff dan satu jam setelah peluit akhir, tapi tidak selama pertandingan.