J-Trust Bank (BCIC) Terancam Tidak Mampu Penuhi Aturan Baru Modal Inti OJK

Selasa, 29 November 2022 | 18:42 WIB
J-Trust Bank (BCIC) Terancam Tidak Mampu Penuhi Aturan Baru Modal Inti OJK
J Trust Bank optimis dapat melakukan pemenuhan modal inti minimum paling sedikit sebesar Rp3 triliun sebelum 31 Desember 2022.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank J-Trust Indonesia Tbk sedang harap-harap cemas soal aturan baru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan ketentuan modal inti Rp3 triliun, padahal batas waktu maksimal yang ditentukan sampai akhir tahun ini.

Bank dengan kode saham BCIC ini dilaporkan baru memiliki modal inti Rp2,76 triliun per September 2022. 

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank J-Trust Helmi A Hidayat mengatakan BCIC sendiri telah melakukan banyak cara agar perseroan mendapatkan modal inti yang telah ditentukan. Setidaknya ada 3 opsi yang telah diambil.

Pertama, mencari investor potensial yang bersiap menyuntikkan dana segar ke bank. Kedua, opsi melakukan merger dan akusisi dengan bank lain. Ketiga pemegang saham pengendali akan melakukan penyuntikan modal baru.

Baca Juga: J Trust Bank Segera Penuhi Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun

"Opsi pertama dan kedua kami memang belum menemui titik temu," kata Helmi saat paparan publik di Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Opsi pertama dan kedua ini, kata dia, akan terus dilakukan perseroan hingga pertengahan bulan Desember 2022, jika tidak berhasil juga barulah JTrust akan melakukan opsi terakhir yaitu penyuntikan modal dari pemegang saham kendali.

"Kami memberikan target hingga pertengahan Desember 2022, kalau belum dapat juga, maka pemegang saham utama akan menambah modal inti sekitar Rp300 miliar," katanya.

Dirinya menjelaskan, dana itu akan dikucurkan melalui skema dana setor modal, lalu BCIC akan menggelar rights issue pada 2023. Helmi menekankan rencana tersebut juga sudah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Opsi satu dan dua itu sudah kami lakukan, sudah jajaki beberapa Bank BUKU 2 yang modalnya dibawah Rp2 triliun. Tapi kan tetap kembali pada andil penjual dan pembeli, dan mereka rata-rata tidak hanya tawarkan ke kita tapi bank lain," paparnya.

Baca Juga: OJK Sebut Masyarakat Mulai Banyak yang Paham Soal Produk Keuangan

Per September 2022, Perseroan meraih laba bersih sebesar Rp85,06 miliar dibandingkan rugi bersih Rp337,94 miliar pada September 2021. Pertumbuhan kredit meningkat cukup tinggi sebesar 75,79 persen year-to-date (YTD) menjadi Rp17,61 triliun dimana Rp5,98 triliun atau sebesar 34 persen terdistribusi pada pembiayaan hijau atau bisnis keberlanjutan.

Dana pihak ketiga tumbuh positif sebesar 47,80 persen YTD menjadi Rp23,57 triliun pada posisi bulan September 2022 dibandingkan Desember 2021. Perseroan juga memiliki rasio kecukupan likuditas sebesar 144,16 persen serta rasio pendanaan stabil bersih sebesar 127,56 persen di posisi akhir triwulan tiga, September 2022.

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai menyampaikan perseroan terus menajamkan strategi bisnis dan meningkatkan ekspansi ke sejumlah sektor usaha untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian.

Salah satu langkah strategis dan fokus Perseroan adalah akselerasi implementasi core banking system serta perangkat pendukungnya. J Trust Bank optimis dapat segera menyediakan perbankan digital dengan sekuritas mumpuni yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan teknologi.

“Perseroan selalu menyampaikan informasi atau fakta material berkala maupun insidental sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perseroan mengucapkan terima kasih dan apresiasinya kepada nasabah, pemegang saham, dan seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan dan loyalitas kepada Perseroan” kata Ritsuo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI