Bos PLN Sebut Butuh Modal Rp15.000 Triliun Buat Transisi Energi, Dari Mana Duitnya?

Selasa, 29 November 2022 | 18:09 WIB
Bos PLN Sebut Butuh Modal Rp15.000 Triliun Buat Transisi Energi, Dari Mana Duitnya?
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan Indonesia membutuhkan sekitar Rp15.000 triliun untuk mendorong program transisi energi kearah yang lebih ramah lingkungan. Tantangan utamanya kata dia terletak dari sisi anggaran. Lantas uang sebanyak itu berasal dari mana?

"Tidak mungkin itu ditanggung semua oleh PLN. Untuk itu, kita butuh kolaborasi, kita butuh investasi, terutama dari pihak swasta," kata Darmawan dalam acara peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-77 di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Menurut dia, PLN membutuhkan kolaborasi tingkat tinggi yang bisa membantu perusahaan plat merah itu untuk mencapai kapasitas kelistrikan nasional. Salah satunya berharap dukungan dari Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI).

"PLN perlu dibantu oleh semua stakeholder, termasuk MKI yang merupakan soko guru ketenagalistrikan nasional. Jadi, mari kita berkolaborasi," kata dia.

Baca Juga: Best 5 Oto: Rolls-Royce Phantom di Piala Dunia, Mitsubishi Triton Ralliart Juarai AXCR 2022, Mobil Listrik Patwal Polisi

Ia juga mengaku mendukung penuh upaya MKI untuk mengonsolidasikan lini energi dari hulu hingga hilir untuk keberhasilan transisi energi.

Kekinian kata lanjut Darmawan, PLN telah berkomitmen melalui Rancangan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan target 51,6 persen tambahan pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) atau sekitar 20,9 Gigawatt (GW) hingga 2030.

Ketua Umum MKI Evy Haryadi secara terpisah mengatakan ada urgensi dalam mendiversifikasi sistem energi secara cepat untuk melakukan transisi energi. Untuk itu seluruh pihak perlu memanfaatkan sumber daya di dunia secara harmonis.

"MKI mengajak para pemangku kepentingan sektor energi untuk melakukan pendekatan less carbon melalui pengembangan EBT dan sumber daya fosil secara harmonis," ungkap dia.

Ia menambahkan, MKI akan mendorong penggunaan teknologi yang efisien dan bersih dalam mendukung pengurangan emisi karbon secara global. Sebab transisi energi secara global mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan masa depan energi yang lebih bersih.

Baca Juga: Setelah Kompor Listrik, Wacana Bagi-Bagi Rice Cooker Pemerintah Juga Kena Protes Warganet: Ladang Korupsi Baru!

"Konferensi ini dirancang untuk mendiskusikan peluang dan tantangan serta memberikan solusi untuk persoalan yang timbul dalam transisi energi," ungkap Haryadi.

Hariyadi bilang transisi energi selain menjadi tantangan, juga membuka banyak peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.

Sehingga, kolaborasi antarpemangku kepentingan diperlukan agar transisi energi sukses menyediakan energi berkelanjutan yang bersih dan terjangkau, sekaligus mendorong geliat ekonomi.

"MKI mendukung pemerintah dan stakeholder ketenagalistrikan untuk menindaklanjuti hasil-hasil G20 Summit di bidang transisi energi ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia HLN ke-77 Noesita Indriani mengatakan, peringatan HLN dari tanggal 29-30 November 2022 ini diharapkan dapat menyampaikan informasi seluas-luasnya pada pemangku kepentingan dan masyarakat terkait hasil-hasil dan tindak lanjut G20 Summit, dengan fokus pada sektor energi khususnya subsektor kelistrikan.

"Diikuti ratusan peserta dari berbagai industri ketenagalistrikan, dan menghadirkan lebih dari 30 peneliti dan ahli di sektor energi dan ketenagalistrikan, HLN ke-77 ini juga akan menjadi ajang berbagi informasi, pengetahuan, dan teknologi terkini terkait transisi energi," pungkasnya.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI