Suara.com - Tim sepak bola China memang tidak lolos dalam gelaran Piala Dunia Qatar. Namun, China tetap hadir dalam kompetisi empat tahun sekali itu melalui sejumlah perusahaan yang menjadi sponsor resmi FIFA WORLD Cup.
Seperti dilansir dari Al Jazeera, perusahaan China menyumbangkan USD1,39 miliar atau setara Rp21,86 triliun (kurs Rp15.729) untuk jadi sponsor Piala Dunia Qatar. Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan kenamaan Amerika Serikat seperti Coca-Cola, McDonald's, dan Budweiser.
Adapun, sponsor negeri tirai bambu yang berkontribusi dalam kompetisi Piala Dunia itu diantaranya, Wanda Group, Vivo, Mengniu Dairy, dan Hisense.
Munculnya sponsor China juga sejalan dengan impian Presiden Xi Jinping untuk mengubah China menjadi pusat kekuatan sepak bola melalui rencana dan target yang ambisius.
Baca Juga: Diduga Tendang Jersey Meksiko, Lionel Messi Diancam Juara Tinju Dunia
"Piala Dunia bekerja untuk perusahaan China baik di luar tetapi juga di dalam China karena sepak bola memiliki banyak pengikut di China," kata Martin Roll, pakar branding dan konsultan yang berbasis di Singapura, dikutip pada Selasa (29/11/2022).
"Ini menandakan dengan kuat bahwa merek-merek China ini bermain dalam skala global, dan menampilkannya kepada khalayak Tiongkok memainkan peran penting. Menjadi sponsor dan mitra pemasaran Piala Dunia hanya untuk beberapa merek terpilih yang mampu membelinya, jadi menjadi bagian darinya, merupakan kesaksian aspirasi merek China," tambahnya.
Sponsor China terbesar di Qatar sejauh ini adalah Wanda Group, salah satu dari tujuh Mitra resmi FIFA tingkat sponsor tertinggi bersama Coca-Cola, Adidas, Hyundai, Kia, Qatar Airways, QatarEnergy, dan Visa.
Menurut GlobalData, konglomerat yang berbasis di Beijing itu, telah berkomitmen USD850 juta sebagai bagian dari kesepakatan 15 tahun yang mencakup semua acara Piala Dunia hingga tahun 2030,
"Banyak perusahaan China tumbuh secara global dengan mengakuisisi merek asing. Lenovo dan Haier telah mengikuti pendekatan ini selain membangun merek mereka sendiri," Carlos Torelli, seorang profesor pemasaran di University of Illinois di Urbana-Champaign.
Sebelumnya, tujuh perusahaan China juga mensponsori Piala Dunia 2018 dengan menghabiskan dana sekitar USD835 juta, jauh lebih banyak daripada merek AS dan Rusia