Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Akan Impor Beras: Saya Bela Petani!

M Nurhadi | Mohammad Fadil Djailani
Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Akan Impor Beras: Saya Bela Petani!
Mentan, Syahrul Yasin Limpo. (Dok: Kementan)

"Tugas saya juga bela petani masa mau dijual rugi. Saya bisa pahami kalau apa-apa naik terus harga naik normal aja menurut saya," ujar Mentan.

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan, dirinya meyakini Indonesia tidak perlu untuk melakukan importasi beras yang saat ini kembali menjadi polemik.

Ia juga memastikan hingga saat ini Indonesia tidak kekurangan beras sama sekali, bahkan dirinya menganalogikan stok beras ini dengan pakaian.

"Jangan tanya saya kalau soal itu, itu kan kebijakan. Kau kalau sudah punya baju harus beli baju lagi? Untuk apa? Kecuali kalau mau gaya," kata Mentan saat dijumpai awak media di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Terkait soal 600 ribu ton janji Kementan untuk memasok kebutuhan sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) kepada Bulog juga berjanji akan dipenuhi.

Baca Juga: BULOG Serap 1 Juta Ton Beras, Panen Raya Jadi Momentum Perkuat Ketahanan Pangan

"Mau 6 hari mau 1 hari datanya ada kok panen juga sudah jalan dari tahun ke tahun kita over stock," kata dia.

Masalahnya kata dia Bulog mau atau tidak menyerap beras petani ini yang diakui dirinya memang lagi naik harganya. Kenaikan ini dipicu oleh beban produksi yang naik imbas kenaikan harga BBM.

"Tugas saya juga bela petani masa mau dijual rugi. Saya bisa pahami kalau apa-apa naik terus harga naik normal aja menurut saya," ujarnya.

Sebelumnya, wacana impor beras oleh Perum Bulog saat ini terus menjadi polemik. Bulog menyebut produksi yang terbatas menyebabkan pihaknya sulit memenuhi stok cadangan beras pemerintah sebesar 1,2 juta ton.

Saat ini hingga November awal stok beras Bulog hanya 651 ribu ton.

Baca Juga: Kemenhut dan Kemnaker Teken MoU Perluas Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Petani Hutan

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan rencana impor beras ini sebetulnya bukan maunya Bulog, tetapi karena penugasan untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras itu sendiri dan amanat dalam Rapat Koordinasi Terbatas (rakortas) yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu.