Suara.com - Pengusaha kripto dari Grup Amber, Tiantian Kullander dilaporkan meninggal dunia saat tengah tidur. Kematian pengusaha muda itu cukup mengangetkan dunia kripto lantaran Kullander tengah berada di puncak karirnya.
Kullander yang dikenal dengan nickname TT adalah salah saty pendiri perusahan Amber yang berbasis di Hong Kong. Sejak diluncurkan pada 2017 silam, valuasi perusahaan tersebut melesat hingga menarik perhatian investor. Perusahaan itu sendiri semakin dikenal karena jajaran internal mereka yang berasal dari mantan pegawai Goldman Sachs Group dan Morgan Stanley.
Sebelum sukses dengan usaha kriptonya, ia merupakan pengamat dan trader pasar keuangan yang masuk dalam 30 orang di bidang keuangan paling berpengaruh di bawah usia 30 tahun.
Ia dianggap layak masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30, yang mengakui pengusaha dan pemimpin baru yang paling berbakat.
Melansir dari Warta Ekonomi, perusahaan yang dibangun oleh Kullander kini memiliki valuasi sekitar USD3 miliar (Rp47 triliun) setelah mencetak putaran pendanaan USD200 juta (Rp3,1 triliun).
New York Post melaporkan, perusahaan tersebut tengah berusaha mendapatkan investasi USD100 juta (Rp1,5 triliun) dan kabar kematian Kullander sangat mengagetkan manajemen.
“Dia menaruh hati dan jiwanya ke dalam perusahaan, di setiap tahap pertumbuhannya. Dia memimpin dengan memberi contoh dengan kecerdasan, kemurahan hati, kerendahan hati, ketekunan, dan kreativitasnya,” tulis perusahaan.
“TT adalah pemimpin pemikiran yang disegani dan diakui secara luas sebagai pelopor industri ini. Kedalaman pengetahuannya, kesediaannya untuk berkolaborasi, dan keinginannya untuk selalu membantu orang lain memberi manfaat bagi banyak perusahaan rintisan dan individu. Wawasan dan kreativitasnya menginspirasi banyak proyek, orang, dan komunitas,” lanjut keterangan terkait.
Selain dikenal sebagai salah satu pengusaha kripto yang sukses, TT juga memiliki jabatan ewan Fnatic, sebuah organisasi e-sport berpengaruh didunia.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Buka Suara Soal Adu Jotos di Munas HIPMI: Itu Darah Muda
Ia juga salah satu pendiri KeeperDAO, platform terdesentralisasi untuk penjaga yang berusaha membantu menjaga Ethereum lebih aman, menguntungkan, dan demokratis untuk setiap pengguna.
“Warisan TT akan terus hidup dan kami akan bekerja lebih keras lagi untuk menjadikan Amber sebagai pemimpin yang menentukan kategori di industri kami, karena ini adalah ambisi dan impian TT. Ia adalah suami yang setia, ayah yang pengasih, dan teman yang hangat. Kepergiannya adalah sebuah tragedi dan pikiran serta doa kami bersama keluarganya.”
Sektor keuangan telah berbondong-bondong untuk memberikan penghormatan kepada Kullander, dengan banyak orang dalam turun ke media sosial untuk mengungkapkan keterkejutan dan kesedihan mereka atas kematiannya.
Rekan pendiri DeFiance Capital, Arthur Cheong dalam unggahannya mengatakan, industri keuangan kehilangan jiwa yang muda, cerdas, dan yang paling penting, jiwa yang baik.
Kullander meninggalkan seorang istri dan putranya yang masih kecil.