Ganjar Desak Pemerintah Pusat Segera Daftarkan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 26 November 2022 | 15:55 WIB
Ganjar Desak Pemerintah Pusat Segera Daftarkan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - National Heritage Board (NHB) atau Dewan Warisan Nasional Singapura, mendaftarkan kebaya menjadi warisan budaya tak benda ke UNESCO pada Maret 2023 mendatang. Selain itu, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam juga ikut dalam upaya pengajuan itu.

Sebagai salah satu daerah yang memiliki baju adat tradisional kebaya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun turut menanggapi hal tersebut.

Mengingat negara-negara Asia khususnya di Asia Tenggara memiliki akar kebudayaan yang sama yakni Melayu, Ganjar mendorong pemerintah Indonesia untuk ikut mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO.

Terlebih, di Indonesia sendiri hampir seluruh daerah, terutama pulau Jawa, Bali dan Sumatera memiliki pakaian kebaya. Pendaftaran ke UNESCO itu juga, lanjut Ganjar, sebagai upaya agar budaya Indonesia tidak diklaim negara lain.

Baca Juga: Jokowi Sebut Pemimpin yang Mikirin Rakyat Rambutnya Berwarna Putih, Kode ke Ganjar?

"Kita langsung gabung ikut mendaftar saja dan seluruh kekayaan tak benda kita karena kondisi dunia seperti ini, daftarkan semuanya. Banyak-banyakan, kalau tidak nanti akan diambil orang," kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, proses pendaftaran warisan budaya ke UNESCO harus melalui proses yang cukup panjang. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia juga didesak untuk segera mengajukan kebaya sebagai warisan budaya tak benda.

Selain kebaya, Ganjar juga berharap pemerintah Indonesia bisa segera mengajukan warisan budaya tak benda lainnya yang belum terdaftar di UNESCO, agar tidak ada warisan budaya Indonesia yang diklaim lagi oleh negara lain seperti halnya batik, yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

"Semua bisa mengklaim layaknya batik ya. Rasa-rasanya orang berkebaya tidak hanya satu orang Indonesia. Maka pakailah kebaya, jangan pakai baju adat orang lain," ucap Ganjar.

Baca Juga: Pamer Pembangunan Infrastruktur ke Relawan, Jokowi: Tidak Mungkin Bersaing dengan Negara Lain Kalau Jalannya Becek

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI