Suara.com - National Center Sustainability Report (NCSR) kembali menggelar pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia (Asia Sustainability Reporting Rating/ASRRAT) 2022 dengan mengangkat ekonomi sirkular sebagai tema utama yang bertajuk “Pathway to Circular Economy”.
Penyerahan trofi berlangsung di Hotel The Westin, Jakarta dan dihadiri oleh puluhan eksekutif perusahaan peserta ASRRAT 2022. Penghargaan yang telah berjalan selama 18 tahun ini juga diikuti oleh negara lain, yaitu, Bangladesh, Filipina, Australia dan Rusia.
Pada malam penyerahan trofi ini, Dr. Ali Darwin dan Chairman, Board of Trustee NCCR Prof. Bambang Brojonegoro, Ph.D, meluncurkan nama dan logo baru NCSR yang kini berubah menjadi National Center for Corporate Reporting (NCCR).
“Saat ini, informasi keberlanjutan tidak hanya tercakup dalam laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri, tetapi juga dapat dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan atau laporan tahunan perusahaan. Selain itu, framework pelaporan keberlanjutan tidak hanya berdasarkan GRI tetapi juga dari berbagai organisasi lainnya, yang terbaru adalah dari IFRS Sustainability melalui IFRS Foundation” kata Ali.
“Berdasarkan pertimbangan inilah, maka nama NCSR baru saja diubah menjadi NCCR, yang berarti bahwa kami tidak akan terlibat dengan laporan keberlanjutan saja tetapi lebih dari itu, yang mencakup semua jenis pelaporan perusahaan,” Ali menambahkan.
Ketua NCCR, Dr. Ali Darwin mengatakan bahwa Pathway To Circular Economy yang menjadi tema ASRRAT tahun ini merupakan rangkaian dari Sustainability Practitioners Conference (SPC) ke-7.
"Tema ASRRAT kali ini sangat relevan dengan upaya kita untuk mencapai TujuanPembangunan Berkelanjutan,” kata Ali.
“Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan harus dikomunikasikan kepada publik melalui Laporan Keberlanjutan. Sejauh mana suatu entitas berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta pencapaian Kinerja ESG-nya, semuanya dapat dipertanggungjawabkan dalam laporan keberlanjutan,” Ali menambahkan.
Dalam sambutannya, Chairman, Board of Trustee NCCR Prof Bambang Brojonegoro, Ph.D, mengatakan, menciptakan ekonomi sirkular adalah peluang bisnis di zaman kita. Ini memperkuat ekonomi lokal secara inklusif dan secara sosial.
Baca Juga: Kementerian PUPR Raih Bhumandala Award 2022, Siap Tingkatkan Pemanfaatan Informasi Geospasial
“Ekonomi sirkular akan mendorong 4,4 juta penciptaan lapangan kerja bersih hingga tahun 2030, di mana 75% dari pekerjaan ini adalah untuk perempuan. Transisi ke praktik ekonomi sirkular akan meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp 593 – 638 triliun atau setara dengan 2,3 – 2,5 persen PDB pada tahun 2030,” kata Bambang.