Suara.com - Saat ini Indonesia sudah melompat membuat suatu perubahan dengan membuat kendaraan listrik. Meningkatnya populasi kendaraan listrik ini seiring dengan berkembangnya tren penggunaan kendaraan listrik di dunia.
Menperin mengemukakan, pemerintah semakin serius mengembangkan ekosistem industri kendaraan listrik dari hulu sampai hilir. Salah satu caranya adalah melalui peningkatan investasi untuk memperkuat struktur manufaktur di dalam negeri.
Industri otomotif di tanah air akan menjadi pemain penting dalam rantai pasok dunia (global supply chain), termasuk upaya memproduksi mobil listrik. Apalagi, Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Kendaraan listrik berpeluang berkembang pesat di Indonesia. Penjualan, pemanfaatan, hingga pengembangan teknologi jenis kendaraan ini diprediksi akan meningkat di masa depan. Namun memang ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari kendaraan listrik ini, kelebihannya adalah :
Baca Juga: Pemintaan Kendaraan Listrik Meningkat Drastis, Stok Material Logam Menipis
- Ramah Lingkungan
- Memiliki Torsi Instan
- Mobil listrik terasa sangat lincah dan gesit saat digunakan terutama dalam situasi stop and go.
- Kabin Senyap
- Bebas Ganjil Genap
- Pajak Murah
- Perawatan Lebih Minim
Sedangkan kekurangannya adalah harga masih mahal, tempat pengisian batere masih sedikit, dan pengecasan yang lama bisa memakan waktu 5-6 jam. Perusahaan Korea yaitu Datam Korea, Ltd., menemukan teknologi regen yang bisa menjadi solusi dalam menghemat energi hingga 50% pengecasan kendaraan listrik.
DATAM Korea, adalah perusahaan dari Korea menjadi salah satu partisipan dalam event Future SMEs Village, dengan memperkenalkan teknologi baru yang menjadi bagian dari implementasi SDGs (Sustainable Development Goals) perusahaan yang going concernt terhadap lingkungan hidup dengan menciptakan green economy.
Teknologi perangkat lunak Regen Teknologi yang diusung oleh DATAM dapat memaksimalkan efisiensi baterai sepeda motor listrik hingga 50%,. Teknologi ini dihadirkan langsung dari Korea dan melakukan uji demonstrasi selama acara berlangsung (termasuk 5 sepeda motor Regen dan simulator). Uji demonstrasi untuk teknologi Regen dilakukan empat kali dengan total empat hari selama acara Future SMEs Village berlangsung.
Sebagai hasil dari pengujian, efisiensi penggunaan energi meningkat minimal 37,5% dan maksimal 70,6% dengan rata-rata keseluruhan 56,71%. Dipastikan bahwa semakin banyak baterai dikosongkan dan semakin sering rem diaktifkan, semakin lebih banyak hasil yang diperoleh. Dari empat kali, satu kali pengendara profesional mengendarai sepeda motor dengan Regen mati, dan tiga tes dilakukan oleh CEO perusahaan platform pengiriman Indonesia NuJek naik dan turun sepeda motor secara bergantian.
“Teknologi ini bisa meningkatkan efisiensi pelepasan energi baterai hingga lebih dari 50% melalui tiga pengujian merupakan hasil yang mengejutkan. Teknologi ini akan menjadi sebuah ekonomi yang besar bagi pengendara pengiriman yang memiliki banyak perjalanan dan jam kerja dalam sehari, dan saya yakin ini akan berkontribusi besar terhadap pengurangan karbon secara nasional.” Ujar Gojali CEO NuJek.
Baca Juga: Begini Hitung-hitungan Untungnya Naik Kendaraan Listrik Versi Menhub Budi Karya
Pemulihan hingga 50% atau lebih dari energi pelepasan baterai sepeda motor listrik memiliki efek memecahkan dua masalah dengan satu tindakan pada saat bersamaan, yaitu memperpanjang jarak mengemudi hingga 50% dan menghemat 50% pengisian listrik.
“Data regenerasi energi baterai ini adalah jumlah listrik yang dihasilkan, dan jika diterapkan dengan pengurangan karbon dioksida, teknologi ini dapat menjadi alternatif untuk mencapai Target Pengurangan Gas Rumah Kaca Nasional (NDC) di sektor transportasi masing-masing negara.” Ujar James Lee, CEO DATAM Korea, Ltd.,.
Ini mengkomersialkan konsep baru teknologi pemulihan energi baterai di luar teknologi pengereman regeneratif yang diterapkan kendaraan listrik konvensional. Mengingat Indonesia memiliki sekitar 120 juta sepeda motor yang terdaftar, hasil uji demonstrasi yang dirilis mengatakan bahwa penerapan teknologi ini bisa menghemat lebih dari 13.200GWh energi listrik per tahun dan mengurangi sekitar 10 juta ton karbon per tahun.
Kendaraan motor elektrik ini menjadi sebuah rekomendasi yang bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia, karena motor elektrik ini ramah lingkungan dan sistem teknologi ini benar-benar dapat membantu iklim dunia. Hoped that these two collaborations will become the best players in Indonesia in the near future.