Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing kembali masuk ke dalam negeri pada minggu keempat bulan November. Data transaksi 7-11 November 2022, modal asing di pasar keuangan domestik beli bersih sebesar Rp 11,71 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, aliran modal asing itu terdiri dari beli bersih di pasar SBN sebesar Rp 9,72 triliun dan beli bersih di pasar saham sebesar Rp 1,99 triliun.
"Selama tahun 2022, berdasarkan data setelmen hingga 24 November 2022, nonresiden jual neto Rp 165,71 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 75,4 triliun di pasar saham," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/11/2022).
Erwin menuturkan, masuknya aliran modal asing pada periode tersebut membuat kinerja rupiah menguat.
Baca Juga: Lesu! Akhir Pekan Nilai Tukar Rupiah Ditutup Pada Level Rp15.672
Tercatat, rupiah pada pembukaan Jumat pagi berada di level Rp 15.640 melemah dibandingkan penutupan Kamis kemarin di level Rp 15.663.
"Sedangkan tingkat imbal hasil atau yield SBN 10 tahun naik di level 6,65%," katanya.
Di sisi lain, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu keempat November 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu keempat November 2022 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,18% (mtm).
Komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu ke empat yaitu telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,03% (mtm), daging ayam ras, air kemasan, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02% (mtm), tempe, jeruk, sawi hijau, tahu mentah, beras, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah sebesar -0,09% (mtm), cabai rawit sebesar -0,03% (mtm), serta bawang putih dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01% (mtm).
Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis ke Rp15.686 Jelang Pidato Bos The Fed