Layanan Pesan Antar Online Bikin UMKM Kuliner Makin Cuan, Ini Buktinya

Jum'at, 25 November 2022 | 19:00 WIB
Layanan Pesan Antar Online Bikin UMKM Kuliner Makin Cuan, Ini Buktinya
Ilustrasi UMKM Kuliner. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Layanan online food delivery (OFD) atau layanan pesan-antar makanan online ternyata ampuh dalam meningkatkan penjualan bagi UMKM.

Hasil penelitian bertajuk ‘Digitalisasi UMKM: Dampak Platform Digital terhadap UMKM Kuliner’ yang dilakukan oleh Alvara Research Center menunjukan berjualan melalui platform digital OFD diklaim terbukti mempercepat pertumbuhan penjualan UMKM hingga 1,9 kali lipat dibandingkan hanya berjualan secara offline.

CEO dan Founder Alvara Research, Hasanuddin Ali menjelaskan UMKM kuliner termasuk salah satu sektor terbesar yang ada di Indonesia, dengan kontribusi sekitar 41 persen dari total PDB sektor ekonomi kreatif. Namun, persaingan di sektor kuliner saat ini cukup ketat sebagai dampak dari barrier to entry yang rendah.

"Oleh karena itu, pengusaha UMKM kuliner butuh berbagai upaya untuk mengembangkan usahanya seperti melalui operasional bisnis yang lebih efisien serta jangkauan ke pelanggan yang lebih luas. Berjualan online melalui kemitraan dengan platform OFD menjadi solusi yang tepat," kata Hasanuddin dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Dukung UMKM Kuliner Naik Kelas dengan Meningkatkan Kualitas

Dia bilang dalam penelitian tersebut, Alvara menemukan berbagai fakta menarik mengenai dampak digitalisasi pada UMKM kuliner. Secara rata-rata, platform OFD menyumbang lebih dari setengah (56,8%) omzet UMKM yang bermitra dengan platform.

Dirinya memaparkan, guna membuktikan manfaat platform OFD lebih jauh, Alvara juga melakukan perbandingan melalui wawancara mendalam kepada 11 pengusaha UMKM kuliner, diantaranya Mie Ayam Yamin Pink Tebet dan Siomay Abu Tebet Timur yang awalnya berjualan secara offline kemudian berjualan secara online. Hasilnya, platform OFD membantu usaha mereka tumbuh lebih cepat dibandingkan hanya berjualan secara offline.

“Salah satu temuan menarik kami lainnya adalah mayoritas UMKM kuliner yang menjadi mitra usaha OFD tidak keberatan dengan skema kemitraan dan pengenaan komisi atau yang disebut biaya layanan," ujarHasanuddin.

Menurut para pelaku UMKM kuliner, skema kemitraan dengan platform membawa banyak manfaat bagi bisnisnya dan pengenaan komisi sepadan dengan manfaat-manfaat yang mereka terima.

Penelitian menemukan bahwa mayoritas UMKM kuliner mitra platform OFD menilai biaya komisi dari platform OFD baik (95%) dan sudah sesuai (94,2%). Menurut Hasan, berdasarkan penelitiannya, skema kemitraan antara UMKM kuliner dengan platform OFD tidak menggerus keuntungan mitra UMKM meski ada potongan per transaksi yang harus dibayarkan ke platform selaku penyedia layanan.

Baca Juga: Kisah 3 Pelaku UMKM Kuliner yang Sukses Lewati Pandemi dengan Memanfaatkan Teknologi Digital

Menurut dia para UMKM kuliner tetap mengalami keuntungan secara finansial (97,7%) dan omzetnya tetap naik (93,3%). "Berbeda dari narasi yang sebelumnya beredar di masyarakat, UMKM kuliner yang kami survei menyatakan ada tiga keuntungan utama yang mereka dapatkan dari biaya komisi yang mereka bayar, yaitu program promosi, subsidi ongkir, serta manfaat dari pengembangan platform.” paparnya.

Ketiganya dianggap memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan omzet penjualan UMKM kuliner.

Lebih lanjut, Hasan menyampaikan penelitian juga menelaah mengenai platform OFD yang dianggap memberikan paling banyak keuntungan bagi mitra UMKM kuliner. Hasilnya, GoFood dari Gojek menduduki posisi pertama, diikuti oleh GrabFood dari Grab dan Shopee Food dari Shopee.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI