Apple saat ini justru tengah berupaya melawan keresahan tenaga kerja di pabrik Zhengzhou di China setelah pembayaran yang terlambat dan frustrasi atas pembatasan Covid-19 yang parah di negara tersebut.
Kerusuhan itu terjadi pada saat China mencatat rekor jumlah infeksi Covid-19 dan bergulat dengan semakin banyak penguncian yang memicu frustrasi di antara warga di seluruh negeri.
Tapi itu juga mengungkap masalah komunikasi dan ketidakpercayaan terhadap manajemen Foxconn di antara beberapa staf.
Pembuat iPhone Foxconn meluncurkan upaya perekrutan awal bulan ini yang menjanjikan bonus dan gaji yang lebih tinggi setelah harus memberlakukan langkah-langkah untuk mengekang penyebaran Covid-19 pada Oktober.
Pembatasan memaksa perusahaan untuk mengisolasi banyak karyawan dan kondisi pabrik mendorong beberapa orang untuk melarikan diri.