Suara.com - Bencana alam yang melanda Kabupaten Cianjur membuat wilayah itu kini diramaikan berbagai pihak dari luar daerah yang bermaksud memberikan bantuan dan evakuasi.
Namun, di tengah usaha berbagai tim gabungan tersebut nampaknya ada beberapa pihak yang justru mengganggu proses evakuasi. Hal ini membuat Kepala BNPB Suharyanto mengingatkan bahwa lokasi bencana bukanlah tempat wisata.
"Jadi bencana ini bukan untuk dilihat, bukan tempat wisata tapi ini harus dipecahkan secara bersama," kata Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur pada Rabu (23/11/2022) lalu.
Meski ia mengakui pihaknya tidak melarang bagi masyarakat yang datang ke Cianjur, khususnya yang menyalurkan bantuan. Namun, ia menyarankan agar bantuan diserahkan ke posko.
Baca Juga: Bantu Korban Gempa Cianjur, Ribuan Paket Sembako Akan Dikirimkan Pemkab Purwakarta
"Saya himbau sekali lagi kepada masyarakat yang tidak berkepentingan, tidak berdampak sebagai korban mungkin tinggal di luar Kabupaten Cianjur, ya kalau datang ke daerah bencana untuk membantu silahkan dan baiknya membantu terpusat, jangan sendiri sendiri ke lokasi," kata dia.
Lebih jauh ia menjelaskan, setidaknya ada 15 kecamatan yang lokasinya terpencil. Sehingga, jika pihak yang ingin memberikan bantuan datang dengan inisiatif masing-masing, justru menghambat karena membuat macet.
Saat ini, ujar dia, pihaknya sudah meminta kepada TNI dan Polri untuk menindak tegas pihak yang menghambat penanganan bencana di Cianjur.