SDM Indonesia Disebut Masih Kurang Berkualitas, Pemerintah Ajak Pengusaha Beri Pelatihan

Kamis, 24 November 2022 | 19:17 WIB
SDM Indonesia Disebut Masih Kurang Berkualitas, Pemerintah Ajak Pengusaha Beri Pelatihan
IlustrasiSDM (freepik/tirachardz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan, mengatakan bahwa kualitas SDM adalah elemen terpenting dalam pembangunan suatu negara.

Saat ini, boleh dibilang bahwa kualitas SDM dalam negeri masih kurang dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.

Arus pun bilang SDM yang berkompeten merupakan pilar utama dalam menopang pertumbuhan industri yang merupakan motor bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Tak heran, kata dia, pada Triwulan 3 tahun 2022, industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar PDB bila dibandingkan dengan sektor lainnya yaitu 17,88%.

Tak hanya itu industri pengolahan juga mampu memberikan kontribusi signifikan melalui setoran pajak terbesar bila dibandingkan dengan sektor lainnya, yaitu sebesar 29,8% serta membuka peluang dan lapangan pekerjaan, sebanyak 19,17 juta orang bekerja.

Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, Disnaker Kota Malang Beri Warga Pelatihan Tata Kecantikan Kulit

"Hal ini yang berarti sektor industri berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Arus dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Arus menambahkan, guna mendukung ketersediaan SDM Industri yang kompeten pada sektor Industri manufaktur, BPSDMI mendorong kalangan pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia untuk menjadi bagian penting dalam membangun Pendidikan vokasi.

“Kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi adalah kerja sama dengan industri dalam mencetak lulusan yang langsung dapat bekerja di industri," ujar Arus.

Sementara itu, Wakil Ketua Komite Tetap Pelatihan dan Pendidikan Vokasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin, Dasep Suryanto, menjelaskan, sesuai Perpres 68 setidaknya ada lima poin utama peran Kadin guna mendukung vokasi di Indonesia, yaitu mendukung sistem informasi pasar kerja, di mana semua informasi lowongan pekerjaan serta kebutuhan kebutuhan pekerja itu dapat dijembatani oleh Kadin.

“Kadin juga berperan terhadap permutakhiran dan peng-update-an SKKNI, kita ingin program vokasi itu ada di setiap sektor industri, lalu Kadin juga dengan bekerjasama dengan semua pihak terkait dalam mencetak mencetak sejumlah in-company trainer yang berkualitas,” ujar Dasep.

Dirinya melanjutkan, Kadin juga membantu menyusun pendanaan serta berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga agar terciptannya sinergi yang baik dan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

"Kadin juga membentuk tim koordinasi daerah serta di Kadin sendiri terbentuk badan Vokasi Kadin dimana itu menjadi penting karena akan selalu berkoordinasi dengan daerah serta pusat,” jelasnya.

Baca Juga: APBD Solok Selatan 2023 Disetujui, Fokus Pengembangan SDM dan Tekan Inflasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI