Suara.com - Gejolak kenaikan inflasi tampaknya masih menjadi ancaman yang nyata bagi perekonomian global hingga tahun depan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun meminta semua pihak untuk mewaspadai hal tersebut.
Dia bilang volatilitas dan kenaikan harga komoditas membuat sejumlah harga kebutuhan masyarakat ikut meningkat.
"Volatilitas dan harga komoditas masih menjadi faktor yang mendominasi perekonomian-perekonomian di seluruh dunia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara virtual, Kamis (24/11/2022).
Meskipun kata dia sejumlah harga komoditas global mulai menunjukan tren penurunan, tetapi hal tersebut bukan berarti menjadi jaminan trennya terus melandai.
Baca Juga: Sri Mulyani Khawatir Nilai Tukar Rupiah Makin Keok Tahun Depan, Bisa Tembus Rp 16.000?
"Harga-harga komoditas masih mengalami volatilitas namun kecenderungan mulai terjadi koreksi," katanya.
Lebih lanjut dengan dengan kondisi yang ada saat ini, perekonomian global tampaknya masih akan menghadapi tantangan yang berliku.
"Kenaikan harga yang sangat tinggi telah menyebabkan inflasi di berbagai negara dan sekarang bank sentral di negara maju maupun emerging secara agresif mulai menangani inflasi ini dengan instrumen moneternya yaitu dengan kenaikan suku bunga," pungkasnya.