Suara.com - Stok minyak tanah mulai dkurangi PT Pertamina Wilayah Nusa Tenggara Timur, sesuai arahan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
“Terkait kuota minyak tanah, memang benar terjadi pengurangan atas arahan dan kebijakan dari BPH Migas. Kami sebagai operator hanya menjalankan tugas sesuai kuota yang ditetapkan,” kata Sales Branch Manager Rayon I NTT Muhammad Herdiansyah Putra di Kupang, Kamis, menanggapi kelangkaan BBM jenis minyak tanah di Kota Kupang yang berdampak pada antrean pembelian minyak tanah di sejumlah pangkalan minyak tanah.
Ia menjelaskan, pengurangan distribusi minyak tanah untuk NTT sendiri sebesar 2,02 persen pada 2022, atau setara dengan 3,791 kiloliter.
Selain ini, tahun ini, jumlah penyaluran minyak tanah sebesar 104.990 kiloliter, lebih rendah dari 2021 yang jumlahnya mencapai 108.781 kiloliter.
Baca Juga: "Pertamina Energi Negeri 5" hadir serentak di dua sekolah Surabaya
Sementara itu untuk kuota November hingga Desember lebih rendah yaitu 16,19 persen yaitu sebesar 15.865 KL dibanding realisasi selama periode yang sama pada 2021.
Ia menambahkan, saat ini BPH Migas sudah meninjau terkait kebijakan ini dan Pertamina sendiri sebagai operator masih menunggu arahan lebih lanjut.
"Kami masih tunggu arahan lebih lanjut lagi,” ujar dia, dikutip dari Antara.
Beberapa hari belakangan, terjadi penumpikan di sejumlah pangkalan minyak tanah menunjukkan. Warga nampak mengantre untuk mengisi minyak tanah di pangkalan minyak tanah karena stok minyak kosong.
Beberapa warga rela mengantre dari pagi di pangkalan minyak tanah untuk bisa mendapatkan minyak dalam jumlah banyak.
Baca Juga: Kebocoran Data MyPertamina, Menkominfo Mengaku Dicuekin Pertamina
Fitri, pemilik pangkalan minyak tanah, mengatakan terpaksa menjual dengan harga Rp20 ribu per liter karena jumlah pasokan berkurang.
“Ada pengurangan minyak tanah dari Pertamina, sehingga harganya kami naikkan,” ujar dia.
Menurut dia, jika ada pasokan minyak tanah, hanya dalam beberapa jam langsung habis sehingga banyak warga tidak mendapatkan minyak tanah.
“Jadi misalnya masuk pagi sekitar 200 liter, sampai jam 13.00 WITA sudah habis, karena banyaknya permintaan,” ujar dia.
Untuk diketahui, harga minyak tanah di Kupang per liternya di tingkat kini menembus Rp15 ribu, dari harga sebelumnya sekitar Rp5 ribu per liter.
Bahkan ada pula yang menjualnya Rp 20 ribu per liternya.