“Tentunya berbasis data yang tidak hanya fokus pada satu atau dua goals tetapi berbicara mengenai keterkaitan antar goals SDGs dan dampaknya,” ujarnya.
Hal ini membuat penjurian harus jeli dan dapat melihat secara komprehensif program yang dilakukan beserta dampaknya. Vivi menambahkan bahwa I-SIM ini merupakan bagian pembelajaran untuk setiap kota dan mungkin nanti akan berkembang ke daerah-daerah lainnya supaya bisa membangun data yang lebih baik, dapat mengukur, dan menjadi pembuktian ketercapaian SDGs di masing-masing kota dan tentunya Indonesia.
Penjurian I-SIM for Cities akan menjadi bagian dari SDGs Action Awards (SDGs Award) kategori Pemerintah Daerah yang akan disampaikan pada acara SDGs Annual Conference 30 November 2022 di Istana Bogor dan 1-2 Desember 2022 di Hotel Sultan Jakarta oleh Kementerian PPN/Bappenas untuk meningkatkan integrasi dan kolaborasi multi pihak dalam SDGs Indonesia.
I-SIM for Cities merupakan gerakan inisiatif untuk mendukung keberlanjutan multi-stakeholders dalam mengelola aspek pembangunan berkelanjutan, lingkungan, sosial dan tata kelola, termasuk akselerasi pencapaian SDGs di tingkat kota.
Melalui program ini, pemerintah kota dapat mengungkapkan data dan mengukur capaian dalam rangka akselerasi performa capaian tersebut. Dengan semangat inklusivitas atau no one left behind, I-SIM for Cities menciptakan keterlibatan pentahelix multi-stakeholders, seperti: pemerintahan, akademisi, komunitas, bisnis, filantropi dan media. Lebih dari itu, program ini pun mendorong pengembangan kapabilitas pemerintah kota terhadap standar kota yang berkelanjutan.