Suara.com - Sebanyak 15 Kota dari 74 Kota lolos mengikuti penjurian I-SIM for Cities yang diselenggarakan oleh PT Surveyor Indonesia bekerjasama dengan Bappenas dan APEKSI, yaitu Semarang, Pare-pare, Blitar, Tebing Tinggi, Salatiga, Probolinggo, Manado, Pagar Alam, Tegal, Tasikmalaya, Bogor, Sukabumi, Gorontalo, Banjarbaru, dan Tanggerang.
Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bappenas dan APEKSI yang telah memberi kepercayaan kepada PT Surveyor Indonesia menjadi bagian dari program I-SIM for Cities dan mengucapkan selamat kepada 15 kota terpilih yang lolos pada tahap penjurian.
“Kota terpilih merupakan 15 terbaik berdasarkan penilaian indikator SDGs dari 74 Kota yang mendaftar untuk selanjutnya akan dikupas lebih mendalam lagi program unggulan setiap kota dalam penjurian ini,” ujarnya.
Haris melanjutkan bahwa program I-SIM for Cities merupakan program unggulan PT Surveyor Indonesia.
“ Kami memiliki inisiatif membangun jembatan antara stakeholders dengan pemerintah daerah,” ujarnya.
Pembangunan SDGs lanjut Haris perlu didukung oleh stakeholders yang berada di wilayah tersebut. Keberlanjutan pembangunan, kesejahteraan, pengentasan kemiskinan, isu terkait gender, akses pendidikan, menjadi tanggung jawab semua pihak, bukan hanya pemerintah daerah.
“Disinilah peran Surveyor Indonesia untuk memberikan inspirasi bahwa setiap unsur anak bangsa harus mampu memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, masyarakat, dan negara. SDGs harus menjadi gerakan Bersama," tegasnya.
Mengusung multi-stakeholder panelis, penjurian dihadiri oleh: Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan Kepala Sekretariat Nasional SDGs sebagai wakil dari pemerintahan, Vivi Yulaswati, Director SDGs Center UNPAD sebagai wakil dari akademisi, Zuzy Anna, Executive Director Indonesia Business Council for Sustainable Development (ICBSD) sebagai wakil dari komunitas bisnis, Indah Budiani, President of Indonesian Association of Urban Plan (IAP) sebagai wakil dari praktisi urban, Hendricus Andy Simarmata, perwakilan wartawan/pers , M. Zaid Wahyudi, Duta SDGs serta menjabat sebagai Staf Khusus Presiden sebagai wakil dari anak muda, Billy Mambrasar, dan VP Strategic Transformation Office sebagai wakil dari Surveyor Indonesia, Euis Emalia Noor.
Dalam penjurian ini, masing-masing kota menampilkan program unggulan yang kemudian diuji lebih dalam oleh panelis. Beberapa kota menampilkan program unggulan seperti : Rumah Pemulihan Gizi Sinergitas Penanganan Stunting, Kampung Tematik, Laku Tepak (Layanan Kunjungan Terpadu di Lembaga Pembinaan Khusus Anak), dan Pemanfaatan Limbah Tahu Sebagai Alternatif Bahan Bakar Murah dan Ramah Lingkungan.
Baca Juga: Lewat I-SIM For Cities, Surveyor Indonesia Dorong SDGs Sebagai Gerakan Bersama
Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan dan Kepala Sekretariat Nasional SDGs sebagai wakil dari pemerintahan, Vivi Yulaswati yang merupakan salahsatu panelis mengatakan penjurian ini merupakan pengalaman yang luar biasa karna bisa mengenal lebih dalam dan mendapatkan insight yang komprehensif mengenai SDGs yang dilakukan oleh pemerintah kota. Ia menambahkan bahwa I-SIM itu integrated sustainability,