ADHI Raih Kontrak Rp19,1 triliun, Naik 51 Persen Dibanding Tahun 2021

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 23 November 2022 | 12:22 WIB
ADHI Raih Kontrak Rp19,1 triliun, Naik 51 Persen Dibanding Tahun 2021
Adhi Karya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BUMN properti, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mendapatkan kontrak baru sampai Oktober 2022 dengan nilai Rp19,1 triliun, naik 51 persen dibandingkan perolehan kontrak baru pada periode yang sama tahun lalu, Rp12,7 triliun.

"Kami terus berupaya agar kontrak ADHI terus tumbuh sampai akhir tahun, dan beberapa rencana telah dijalankan untuk mencapai target ADHI di tahun 2022," ujar Dirut ADHI Entus Asnawi.

Sementara, pada Rabu (23/11/2022) ini, saham ADHI

Sejumlah kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Oktober 2022 di antaranya Sistem Pengelolaan Air limbah Domestik Terpusat di Kota Banda Aceh dan Plant Road and Drainage di Karawang, Jawa Barat.

Baca Juga: IHSG Selasa Pagi Dibuka Menguat, 8 Rekomendasi Saham Ini Bisa Dipantau

Profil kontribusi perolehan kontrak baru sampai Oktober 2022 dari lini bisnis engineering dan konstruksi mendominasi sebesar 90 persen, properti sebesar 9 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Sementara, merujuk pada tipe pekerjaan yang diperoleh, jenis proyek jalan dan jembatan sebesar 26 persen, proyek gedung sebesar 30 persen, dan proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 44 persen.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah sebesar 39 persen, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 11 persen, sementara proyek kepemilikan swasta atau lainnya termasuk proyek investasi sebesar 50 persen.

Entus menambahkan, peningkatan kinerja yang ada menunjukkan konsistensi perseroan untuk terus meningkatkan performa perusahaan di tengah situasi industri pada saat ini.

"Dari perolehan kontrak baru juga menunjukkan bahwa ADHI semakin sadar akan pengembangan bisnis berbasis ekonomi hijau untuk keberlanjutan usaha," kata Entus.

Baca Juga: 251 Saham Merah, Awal Pekan IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.063

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI