Suara.com - Fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi belakangan ini dipastikan belum usai saat bayang-bayang resesi tahun 2023 semakin dekat. Startup omnichannel commerce enabler SIRCLO Group jadi korban terbaru.
Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Sirclo memberlakukan efisiensi yang membuat 8 persen dari total karyawan terdampak PHK mulai Selasa (22/11/2022) kemarin.
Merujuk pada data yang disampaikan website resmi SIRCLO, perusahaan itu setidaknya memiliki 2.000 karyawan. Sehingga, diperkirakan 160 orang akan kena PHK massal.
"Sebagai perusahaan teknologi yang berkembang pesat, SIRCLO Group berupaya untuk terus adaptif dalam melakukan penyesuaian bisnis agar mencapai pertumbuhan jangka panjang," kata Founder dan CEO SIRCLO Group Brian Marshal melalui keterangan resminya, dikutip pada Rabu (23/11/2022).
Baca Juga: PHK Kembali Marak, BPJamsostek Beri Kemudahan Bagi Peserta
Hal ini dilakukan agar usaha mampu mempertahankan kelangsungan bisnis secara jangka panjang saat ancaman krisis ekonomi semakin menantang.
"Dalam situasi kondisi makro ekonomi yang menantang, SIRCLO Group telah melalui serangkaian evaluasi internal dan akan melakukan perubahan yang signifikan, terutama dalam aspek fokus bisnis, untuk memastikan sustainability perusahaan," ujar Brian.
Pihaknya menegaskan, PHK massal ini tidak mempengaruhi komitmen perusahaan dalam mengembangkan solusi terbaik bagi seluruh segmen penerima layanan SIRCLO.
Guna mencapai target pertumbuhan ke depan, SIRCLO Group akan fokus pada aspek bisnis yang optimal, salah satunya lini bisnis e-commerce enabler yang melayani klien berskala besar atau enterprise.
Selain itu, perusahaan juga menyasar segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan berfokus pada aspek operasional yang bersifat esensial, dengan tujuan menunjang pertumbuhan seluruh segmen penerima layanan di dalam ekosistemnya.
Baca Juga: Fenomena Startup Bangkrut Buat Investor Ragu Berikan Investasi