Pemintaan Kendaraan Listrik Meningkat Drastis, Stok Material Logam Menipis

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 22 November 2022 | 09:30 WIB
Pemintaan Kendaraan Listrik Meningkat Drastis, Stok Material Logam Menipis
PPengunjung mengamati sepeda motor listrik pada Pameran Kendaraan Listrik Berbasis Baterai dalam rangkaian KTT G20 di Bali Collection, Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022). [ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/nym]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duna dihadapkan dengan krisis logam bahan utama yang digunakan dalam sistem pembuangan (knalpot) kendaraan, industri dan perhiasan pada tahun 2023, setelah mencatat surplus yang besar dan kuat tahun ini.

Hal ini disampaikan Dewan Investasi Platinum Dunia (WPIC) dengan mempertimbangkan pesatnya industri kendaraan listrik saat ini. Bahkan, permintaan pada 2023 melonjak 19 persen menjadi 7,77 juta ounce, terbesar sejak 2020.

Data dari konsultan Metals Focus menyebut, pemadaman listrik tambang di Afrika Selatan baru-baru ini akan membuat pasokan tersendat dan menciptakan defisit 303.000 ounce tahun depan.

Pemadaman listrik dan pemeliharaan di tambang di produsen utama Afrika Selatan sementara itu akan membatasi pasokan, kata WPIC, yang menggunakan data dari konsultan Metals Focus.

Baca Juga: Anggaran Terbatas, Menhub Budi Lebih Pilih Sewa Ketimbang Beli Mobil Listrik

Tingginya permintaan otomotif listrik membutuhkan membutuhkan lebih banyak logam dalam sistem pembuangan untuk menetralkan emisi.

Produsen juga mengganti paladium dengan platinum yang lebih murah untuk menghemat uang, dengan substitusi tersebut menyumbang 340.000 ounce permintaan platinum tahun ini dan lebih dari 500.000 ounce pada tahun 2023, kata WPIC.

Pembelian platinum batangan dan koin akan melonjak 49 persen tahun depan karena pembelian di Jepang meningkat, kata WPIC, sementara arus keluar logam dari exchange traded funds/ETF (kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa) dan bursa akan sangat melambat.

Permintaan industri diprediksi akan meningkat dan mencetak rekor tertinggi kedua pada tahun 2023 karena penggunaan oleh pembuat kaca meningkat sebesar 52 persen.

Meskipun kelebihan pasokan, ketersediaan platinum terbatas karena China telah mengimpor 2,5 juta ounce sejak awal 2021, kata WPIC.

Baca Juga: Pabrik DFSK Cikande Segera Produksi Kendaraan Listrik untuk Pasar Indonesia

Impor ini tidak termasuk dalam data permintaan WPIC karena tidak jelas apakah dan bagaimana mereka digunakan.

"Kelebihan impor ini, baik digunakan atau disimpan sebagai persediaan, melebihi gabungan surplus global 2021 dan 2022, dan tidak akan tersedia untuk masuk kembali ke pasar Barat untuk mengatasi defisit pada 2023 karena kontrol ekspor domestik," kata kepala eksekutif WPIC Trevor Raymond.

"Hal ini dapat menyebabkan pengetatan pasar platinum yang lebih jauh lagi tahun depan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI