Suara.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengaku mati-matian menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Dikatakan dirinya bahwa BI tidak diam saja dalam memantau pergerakan mata uang garuda.
"Kita mati-matian dalam menjaga nilai tukar rupiah ini," kata Perry saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (21/11/2022).
Dikatakan Perry sampai dengan 16 November 2022 nilai tukar rupiah sudah melemah 8,6 persen year to date, meski demikian kata dia pelemahan ini masih cukup baik dibandingkan dengan negara emerging market yang lain.
Pelemahan ini disebabkan oleh terus menguatnya indeks dolar. Terutama dipengaruhi agresivitas kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve.
Baca Juga: Suku Bunga BI Tinggi, BTN Tawarkan Tarif Spesial KPR 2,47%
Meski demikian kata dia, BI akan terus secara mati-matian dalam menjaga nilai tukar rupiah ini agar stabilitasnya tetap terjaga, sekaligus inflasi impor yang mempengaruhi tidak terlalu tinggi.
"Sehingga stabilitas moneter terjaga, stabilitas sistem keuangan terjaga, kondisi korporasi juga baik, sehingga secara tren itu baik," kata Perry.
Pada hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan awal pekan, Senin 21 November 2022.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.00 WIB, nilai tukar rupiah dibuka melemah 7,5 poin atau turun 0,056 persen sehingga berada di posisi Rp15.691 per dolar AS. Sementara itu, Indeks dolar AS terpantau melanjutkan penguatan 0,17 persen atau naik 0,185 poin ke 107,05.
Baca Juga: Deputi Gubernur BI: Ekonomi Indonesia Sudah Tumbuh Seperti Sebelum COVID-19