Riset: Aset Kripto Senilai Rp2 Triliun Lenyap, Investor Indonesia Justru Kian Optimis

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 20 November 2022 | 18:51 WIB
Riset: Aset Kripto Senilai Rp2 Triliun Lenyap, Investor Indonesia Justru Kian Optimis
Trustlane yang merupakan project kripto asal Indonesia berencana menerbitkan Token Kripto DBFI jenis ERC20 berbasis Blockchain Ethereum.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Investor dan trader kripto di Indonesia tetap optimistis meskipun dilanda Crypto winter alias jatuhnya harga aset kripto pada sepanjang 2022 ini.

Hal ini diperlihatkan oleh survei platform perdagangan dan investasi aset kripto, Tokenomy dan Indodax, yang merilis laporan investor kripto di Indonesia tahun ini yang merupakan hasil analisa dari survei yang diadakan pada September.

VP of Growth Tokenomy Muhammad Ikhwan menjelaskan, 82 persen responden dari riset itu percaya, aset kripto merupakan investasi masa depan. Bahkan, menurut data, 1 dari 5 responden percaya bahwa investasi kripto lebih baik dari investasi tradisional lainnya.

"Meski tahun 2022 menandai 'musim dingin' kripto yang baru, di mana sebesar 2 triliun dolar lenyap dari kapitalisasi pasar," ujar Ikhwan.

Baca Juga: Perilaku Seksual Aneh CEO FTX Sam Bankman-Fried Bareng 10 Rekannya Terungkap

Ada 10 kripto yang paling diminati investor kripto di Indonesia tahun 2022 menurut hasil survei: BTC, ETH, BNB, DOGE, USD stablecoin, TRX, SHIB, ADA, XRP, dan LTC.

Hasil laporan survei juga menunjukkan adanya persistensi dari investor di Indonesia dalam berinvestasi atau melakukan perdagangan kripto. Sebanyak 88 persen responden menyatakan akan menambah investasi kripto mereka dalam en bulan ke depan.

"Apabila kita telaah lebih lanjut, bahkan responden yang menyatakan sedang dalam posisi merugi pun mayoritas juga ingin menambah investasi kripto mereka," kata Ikhwan, dikutip dari Antara.

Meskipun adopsi aset kripto secara global perjalanannya masih jauh, 71 persen responden setuju bahwa stablecoin adalah masa depan pembayaran.

Sebanyak 75 persen responden juga percaya akan adanya Central Bank Digital Currency (CBDC) pada masa depan. Bahkan 61 persen responden menyatakan ingin menggunakan stablecoin untuk mengirimkan uang ke teman dan keluarga.

Baca Juga: Pasar Cryptocurrency Anjlok, Token FTX Bangkrut, Investor Kripto Indonesia Melonjak

Untuk adopsi Decentralized finance (DeFi), 1 dari 3 responden pernah melakukan trading di platform DEX, namun hanya 1 dari 8 responden yang pernah menggunakan layanan pinjaman DeFi.

Melirik ke pasar Non Fungible Token (NFT), sebanyak 31 persen responden menyatakan pernah berjual beli NFT, dan hanya 20 persen responden menyatakan tidak berminat, sedangkan 48 persen yang belum pernah merambah NFT menunjukkan minat dalam NFT di masa depan.

Ikhwan juga menyebutkan, kepercayaan dan harapan investor yang besar terhadap masa depan Bitcoin dan aset kripto, dapat mendorong kembali sentimen kenaikan atau bullish pasar kripto pada masa mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI