Jasindo Jawab Tantangan Pasar Asuransi dengan 3 Strategi Ini

Iwan Supriyatna
Jasindo Jawab Tantangan Pasar Asuransi dengan 3 Strategi Ini
Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel.

PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo tengah melakukan transformasi di tubuh perusahaan.

Suara.com - PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo tengah melakukan transformasi di tubuh perusahaan. Transformasi ini diyakini akan membuat perusahaan mampu menjawab tantangan pasar asuransi umum ke depannya.

Menurut Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel, ada tiga poin yang difokuskan perusahaan terkait transformasi ini: sumber daya manusia (SDM), model bisnis, dan digitalisasi.

Terkait SDM, Andy mengaku akan mencetak SDM Jasindo sebagai enebler yang menjembatani korporasi dengan produk asuransi.

“Sehingga peran SDM cukup penting, karena menjadi fasilitator yang harus paham betul kondisi proteksi yang diharapkan oleh korporasi,” katanya.

Baca Juga: Laba Jasindo Naik 549 Persen, Capai Rp70 Miliar

Ia melanjutkan, saat ini sekitar 70 persen industri asuransi umum di Indonesia bermain dengan produk yang sama, di situlah SDM menjadi kunci. Karena SDM Jasindo akan memberikan value proposition untuk perusahaan.

Andy meyakini, profile risiko di setiap nasabah berbeda-beda. Terlebih yang disasar adalah korporasi.

“Sehingga, nantinya SDM Jasindo akan membantu mereka terkait program risk management mereka,” lanjutnya.

Nilai tambah inilah yang ke depannya akan menjadi layanan yang diberikan Asuransi Jasindo. Tak sampai di situ, perusahaan juga akan memberikan program mitigasi risiko dan program valuasi.

Untuk mencetak SDM tersebut, perusahaan akan mengembangkan kompetensi karyawan. Dulu, kompetensi mayoritas fokus di back office sisanya baru di bisnis. Kini akan dibalik, komposisi bisnis akan menjadi dominan dan sisanya baru back office.

Baca Juga: Askrindo Siapkan Strategi Hadapi Tantangan Industri Asuransi yang Menantang

Terkait model bisnis, Asuransi Jasindo yang tergabung dalam Indonesia Financial Group (IFG) akan memberikan penawaran produk yang menarik terhadap konsumennya. Menurut Andy, kebanyakan perusahaan asuransi itu push product.