Banyak Masyarakat Indonesia Terjerat Investasi Bodong, Pakar Hukum Senggol OJK Soal Edukasi Literasi

Sabtu, 19 November 2022 | 14:39 WIB
Banyak Masyarakat Indonesia Terjerat Investasi Bodong, Pakar Hukum Senggol OJK Soal Edukasi Literasi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 126 mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) terjerat utang pinjaman online alias pinjol dengan total utang mencapai miliaran rupiah. Pakar Hukum Investasi, Kukuh Komandoko menilai banyaknya masyarakat Indonesia yang terjebak dengan pinjol maupun investasi bodong disebabkan oleh edukasi literasi.

Kukuh menilai kalau edukasi literasi itu penting bagi masyarakat apalagi yang berkaitan dengan urusan ekonomi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dianggapnya memiliki tanggung jawab untuk memberikan edukasi tersebut.

"Ini tanggung jawab OJK untuk memberikan edukasi. Edukasi masalah di sektor keuangan ini enggak gampang, ini terkait dengan masalah kebutuhan ekonomi," kata Kukuh dalam diskusi bertajuk Darurat Kejahatan Investasi Online, Sabtu (19/11/2022).

Di sisi lain, Kukuh juga menilai kalau indeks finansial yang tinggi tidak didukung dengan edukasi literasi. Oleh sebabnya, banyak masyarakat yang akhirnya terjerumus lantaran kurangnya edukasi literasi.

Baca Juga: Gerindra Jangan Senang Dulu, Dukungan Jokowi Tak Bikin Untung-untung Amat ke Prabowo di Pilpres 2024

"Pinjol memberikan banyak kemudahan, cepat tidak perlu kasih colateral, tapi dibebankan intrest tinggi. Mereka udah sadar sebenarnya, 'oh kalau saya pinjam saya akan dikenakan beban bukan tinggi tapi ini solusi'," tuturnya.

Bukan hanya itu, Kukuh juga melihat ada faktor dorongan ekonomi. Seperti misalnya kasus mahasiswa IPB yang terdesak untuk kebutuhan yang tidak terdesak namun harus dipenuhi.

"Mahasiswa mereka ada yang buat konsumtif, jadi buka kebutuhan primer yang mendesak. Kalau mereka pinjem buat bayar kuliah itu masih logis. Kalau untuk foya-foya yang sifatnya konsumtif, beli handphone mewah, motor yang harusnya, mereka enggak perlu perlu banget," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI