Ruangguru PHK Massal Ratusan Karyawan, Ancaman Resesi Makin Nyata

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 18 November 2022 | 19:01 WIB
Ruangguru PHK Massal Ratusan Karyawan, Ancaman Resesi Makin Nyata
Ilustrasi skill yang harus dimiliki pekerja baru. (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Startup atau perusahaan rintisan di bidang pendidikan, Ruangguru dikabarkan melakukan PHK massal ratusa karyawan mereka.

PHK massal tersebut mulai dilakukan terhitung sejak hari ini, Jumat (18/11/2022). Diperkirakan, ratusan karyawan terdampak kebijakan ini.

Belum dapat dipastikan jumlah pasti karyawan yang akan terdampak PHK massal tersebut. Namun, berdasarkan keterangan resmi yang diterima awak media, Ruangguru sudah mengkonfirmasi kebenaran kabar PHK tersebut.

Ruangguru melalui keterangan resminya mengatakan, ratusan karyawan akan terdampak pemutusan hubungan kerja tersebut.

Baca Juga: PHK 1300 Karyawan Dalam dan Luar Negeri, Gojek-Tokopedia (GoTo) beri Kompensasi Sebulan Gaji dan Laptop Bekas

"Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara dratis," tulis tim Corporate Communication Ruangguru.

Aplikasi Ruangguru di Telkomsel. [Telkomsel]
Aplikasi Ruangguru di Telkomsel. [Telkomsel]

Ruangguru memastikan, karyawan yang terdampak PHK akan mendapatkan hak-hak mereka sesuai dengan hukum yang berlaku.

Selain itu, perusahaan juga akan memberikan dukungan pada para eks karyawan melalui dukungan konsultasi karir, psikologis, dan akses kelas pengembangan karir.

Kabar ini cukup mengejutkan setelahRuangguru pada 2020 silam diketahui memperoleh pendapatan sebesar US$63 juta sepanjang 2020 dengan laba operasional US$1,8 juta.

Melansir dari Crunchbase, pendanaan terkini Ruangguru diberikan oleh sejumlah investor mencapai US$55 juta (Rp 797 miliar) dengan total nilai diperkirakan US$205,1 juta.

Baca Juga: Fenomena Badai PHK Terjang Startup, Imbas Tekanan Ekonomi Berat dan Datang Bertubi-tubi

Sebelumnya, PHK massal juga dilakukan GoTo dengan total karyawan terdampak mencapai 1.300 karyawan.

Berdasarkan keterangan terkait, manajemen menyebut tekanan ekonomi global sebagai penyebab di balik keputusan ini. Namun, hal ini memperlihatkan ancaman tekanan ekonomi dunia tahun 2023 yang mengarah pada resesi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI