Tingkatkan Pemahaman e-Commerce, Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi Digital

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 18 November 2022 | 14:39 WIB
Tingkatkan Pemahaman e-Commerce, Kemenkominfo Gelar Webinar Literasi Digital
Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perkembangan digitalisasi di Indonesia yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan mampu mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik.

Ditambah dengan adanya dorongan pandemi covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-sehari.

Menurut laporan HootSuite dan We Are Social pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada awal tahun 2022, atau meningkat 2,1 juta dibandingkan awal tahun sebelumnya.

Pemerintah pun mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi menggunakan aplikasi digital dan meningkatkan kompetensi digital masyarakat agar masyarakat semakin dapat beradaptasi menggunakan teknologi digital dan mampu membentengi diri dari resiko penggunaan internet seperti penipuan online dan cyber bullying.

Baca Juga: Ecommerce Kian Marak, Tapi Instagram Masih Cuan Buat Media Jualan

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) sebagai pengemban garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia dalam mencapai visi dan misi tersebut kemenkominfo sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator.

Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021.

“Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital,” ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.

Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level SEDANG dengan skor 3.49. Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46. Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat.

“Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level BAIK Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital. Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.

Baca Juga: Ecommerce Tawarkan Fitur Promosi Berbayar, Kesempatan Buat Brand dan Seller Kembangkan Bisnis

Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital.

Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas. 

Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif.  Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital. 

Kegiatan webinar literasi digital untuk komunitas dan masyarakat di wilayah Sumatera dan sekitarnya telah diselenggarakan pada hari Kamis, 17 November 2022, pukul 10.00 - 12.00 WIB dengan tema “KONSEP BISNIS DIGITAL: SELLING THROUGH E-COMMERCE PLATFORM”.

Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.300 orang dari berbagai kelompok masyarakat / komunitas di wilayah Sumatera yang menghadirkan narasumber Rizki Nugroho, Podcaster & Co-Founder Paberik Soeara Rakjat; Syarif Maulana, Business Consultant & Praktisi Literasi Digital; serta Bayu Sutjiatmo, Ketua Prodi Perdagangan Internasional Politeknik APP Jakarta & Praktisi Literasi Digital.

Dalam webinar tersebut, Syarif Maulana membahas konsep selling through e-commerce platform ditinjau dari perspektif cakap digital.

"E-commerce adalah perdagangan elektronik dimana aktivitas perdagangan dilakukan secara elektronik atau digital dengan bantuan internet. Dalam rangka untuk memahami proses penjualan menggunakan e-commerce terdapat 3 (tiga) kelebihan yang perlu diketahui untuk memudahkan kita dalam melakukan kegiatan tersebut. Pertama, di dalam e-commerce kita dapat menjual banyak produk sekaligus. Kedua, mudah dalam proses pembayaran. Terakhir, produk dapat dibeli kapan dan dimana saja", papar Syarif Maulana.

Rizki Nugroho memperkaya pembahasan mengenai konsep selling through e-commerce platform ditinjau dari perspektif etika digital.

“3 etika yang perlu kita lakukan setiap melakukan penjualan melalui e-commerce. Pertama, hindari menggunakan konten produk milik orang lain. Kedua, selalu menyapa dan berkomunikasi dengan baik dan santun kepada konsumen. Terakhir, tidak menjelek jelekan produk lain dalam melakukan promosi atau memberikan penjelasan kepada konsumen," jelas Rizki Nugroho.  

Bayu Sutjiatmo melengkapi pembahasan mengenai konsep selling through e-commerce platform ditinjau dari perspektif keamanan digital.

"Ada 3 (tiga) aktivitas sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga keamanan dalam melakukan transaksi melalui e-commerce. Pertama, tidak sembarangan membagikan kode OTP kepada orang lain. Kedua, jangan pernah membuka link atau web dari sumber yang tidak dipercaya. Terakhir, selalu melakukan penggantian password secara berkala”, ujar Bayu Sutjiatmo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI