Suara.com - Ribuan karyawan Twitter meninggalkan perusahaan tempat mereka bekerja pasca akusisi Elon Musk. Eksodus ini disebabkan dua hal yaitu gelombang PHK massal dan resign.
Sejumlah karyawan bahkan menerima pemberitahuan PHK hanya melalui email. Sementara, CNN Internasional menyebut, Elon Musk mengutimatum karyawan Twitter agar bekerja lebih keras. Sayangnya, langkah ini direspon negatif oleh sejumlah karyawan yang memutuskan untuk mundur.
Para karyawan lantas menyampaikan untuk menolak permintaa Elon Musk dengan emoticon emoji salut, yang berarti mereka harus pergi.
Elon Musk belakangan dituduh terlalu keras kepada karyawan Twitter hingga berdampak pada ribuan karyawan yang mundur.
Baca Juga: Soroti Podcast Deddy Corbuzier Tentang Keperawanan, Livy Renata: Udah Gila Ya!
Saat ini, kantor Twitter diperkirakan tutup untuk sementara dan diberlakukan pembatasan. Beberapa karyawan juga dipersilakan untuk bekerja dari rumah.
Gelombang PHK massal membuat sejumlah kalangan khawatir terkait keberlangsungan perusahaan Twitter. Ditambah lagi, internal perusahaan kini juga mengkhawatirkan adanya aksi sabotase karyawan.
Hingga kini, tagar #RIPTwitter memuncaki trending topik dunia dengan jumlah cuitan mencapai 580 juta. Elon Musk sendiri turut mengikuti perkembangan ini dan beberapa kali menanggapinya.
"Kami baru saja mencapai rekor tertinggi dalam penggunaan Twitter," cuit Musk.
Baca Juga: Ratusan Karyawan Twitter Diduga Mundur, Buntut Ultimatum Elon Musk Minta Kerja Lembur