Infografis
Suara.com - Artis rupanya tak hanya bekerja di dunia hiburan saja, ada juga beberapa yang menjadi komisaris di perusahaan swasta maupun BUMN.
Selain meraup cuan dari dunia hiburan, beberapa artis pun mengemban amanah menjadi komisaris sebuah perusahaan berdasarkan latar belakang yang dimilikinya.
Cinta Laura diketahui tercatat sebagai komisaris PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) perusahaan yang bergerak di sektor bisnis biokimia, pengolahan limbah dan sampah, energi, dan teknologi.
Baca Juga: IFG Umumkan Perubahan Susunan Direksi dan Komisaris PT Jamkrindo
Berkat latar belakangnya yang dinilai peduli akan lingkungan, membuat OASA percaya Cinta Laura akan membawa dampak positif bagi perusahaan jika ditempatkan sebagai salah satu komisaris.
Selain cantik dan piawai menggeluti dunia hiburan, Wulan Guritno juga mencoba kebisaannya menjadi komisaris independen PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY).
Rupanya Wulan Guritno bukan saat ini saja terjun ke dunia bisnis. Wulan diketahui pernah mendirikan PT Agra Abudaya Nusantara dan memiliki perusahaan bernama PT Alkimia Kreatif Sejahtera (Alkimia Production).
Baca Juga: Komisaris Dede Budyarto Bikin Heboh Gara-Gara "Khilafuck", Begini Respon PT Pelni
Siapa sangka gitaris band kenamaan Slank ini didapuk sebagai komisaris independen di PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Penunjukan Abdee Slank sebagai komisaris independen perusahaan BUMN itu pun sempat ramai jadi perbincangan.
Adapun pada saat itu, alasan penunjukan Abdee Slank sebagai komisaris independen karena Telkom berharap Abdee Slank bisa membawa Telkom bertransformasi menjadi lebih kekinian.
Ricky Harun
Ricky Harun juga tercatat sebagai komisaris di PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) Sejak Juni 2021 lalu. HKMU merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, serta pengembangan industri besi dan baja.
Artis cantik Raline Shah pada Mei 2017 lalu ditunjuk sebagai komisaris independen di PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP). Tak main-main, penunjukan Raline Shah sebagai komisaris independen CMPP dilakukan langsung oleh CEO AirAsia Tony Fernandes.
