Deklarasi Bali pada KTT G20 Bawa Angin Segar Buat Transformasi Digital di Indonesia

Kamis, 17 November 2022 | 20:22 WIB
Deklarasi Bali pada KTT G20 Bawa Angin Segar Buat Transformasi Digital di Indonesia
KTT G20 Indonesia (twitter/@jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali telah resmi ditutup pada tanggal 16 November 2022. Pertemuan para pemimpin dunia anggota G20 menghasilkan Deklarasi Bali.

Di antara kesepakatan yang menonjol adalah seluruh anggota G20 berkomitmen untuk mengadopsi teknologi digital guna mendorong inovasi.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif, deklarasi itu jadi angin segar buat transformasi digital Indonesia.

Apalagi, lanjutnya, sejak awal pandemi telah terjadi perubahan dan pergeseran aktivitas masyarakat dari tatap muka fisik menjadi virtual.

Baca Juga: Momen Xi Jinping Marahi PM Kanada di Bali karena Bocorkan Percakapan ke Media

Arif mengatakan, penyediaan konektivitas digital yang terjangkau dan berkualitas tinggi merupakan agenda bersama yang perlu dikawal oleh pemerintah dan pelaku usaha, termasuk penyelenggara jasa internet.

"APJII menilai diperlukan kebijakan yang konkrit dari Pemerintah untuk menciptakan ekonomi digital yang memungkinkan, inklusif, terbuka, adil, dan non-diskriminatif yang mendorong penerapan teknologi baru, memungkinkan bisnis dan wirausaha berkembang, serta melindungi dan memberdayakan konsumen, sambil mengatasi tantangan, terkait dengan kesenjangan digital, privasi, perlindungan data, hak kekayaan intelektual, dan keamanan online," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Arif menyampaikan, APJII mendukung kesepakatan Bali Leaders Declaration untuk kampanye melawan disinformasi, ancaman dunia maya, dan penyalahgunaan platform. APJII memastikan akan terlibat aktif dalam menjaga keamanan dalam infrastruktur konektivitas.

Arif menuturkan, keamanan infrastruktur konektivitas akan sangat penting dalam mengaktifkan data free flow with trust maupun mempromosikan cross border data flow.

"Saat ini kebutuhan akan digital talent terus meningkat. Arif mengharapkan dengan adanya kesepakatan untuk kolaborasi internasional dapat diantisipasi Indonesia agar SDM Indonesia dapat go global," jelas dia.

Baca Juga: Viral Penampilan Perdana Menteri Kanada Pakai Batik di 'Red Carpet' G20, Disebut Mirip Tom Cruise

Arif mengatakan teknologi digital terbukti memiliki peran strategis dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi seiring dengan transformasi digital di berbagai sektor.

Oleh karena itu, APJII menilai poin-poin kesepakatan yang berkaitan dengan transformasi digital di dalam deklarasi sangat penting untuk kebutuhan dunia saat ini, termasuk Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI