Suara.com - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup tak berdaya pada perdagangan hari ini Kamis (17/11/2022), mata uang Garuda ditutup di level Rp15.663 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah melemah 0,4 persen dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp15.600 per dolar AS.
Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia.
Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka mengatakan pelemahan ini tak lepas dari pergerakan dolar yang rebound pada hari Kamis karena data ritel AS yang kuat.
"Data ini meragukan narasi baru-baru ini bahwa inflasi mundur dan suku bunga AS tidak perlu naik terlalu jauh," kata Ibrahim dalam analisanya.
Baca Juga: Daftar Nilai Tukar Mata Uang yang Anjlok di Dunia, Rupiah Tidak Termasuk
Sementara, sentimen lain datang dari perkembangan kasus Covid-19 yang memburuk di China. Laju Covid-19 harian China tumbuh dengan laju tercepat dalam tujuh bulan minggu ini, mendorong lebih banyak pembatasan oleh pemerintah di pusat keuangan utama.
"Penjualan ritel yang lemah dan data industri yang dirilis awal pekan ini juga menunjukkan bahwa ekonomi Tiongkok sekali lagi berjuang dengan langkah-langkah penguncian yang diperbarui," paparnya.
Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim mengatakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.640 - Rp15.700.