Suara.com - Bagi kalangan pekerja, membeli rumah mungkin sudah masuk dalam salah satu wishlist. Namun, banyak dari kita bingung menentukan waktu yang tepat untuk mengajukan KPR atau kredit pemilikan rumah. Banyak pertimbangan biasanya bakal membuat makin ragu-ragu seperti waktu cicilan yang panjang, kebutuhan hidup mencekik, hingga suku bunga bank yang bikin kita mikir dua kali untuk mengajukan KPR.
Untuk itu, sekadar nekat tak bisa dijadikan landasan untuk membeli rumah. Beberapa hal berikut bisa dipertimbangkan untuk mengukur kesiapan mengajukan KPR ke bank.
1. Sudah Mengumpulkan Uang untuk Membayar DP
Down Payment atau uang muka pembelian KPR akan menentukan lama mencicil atau besaran cicilan setiap bulan. Anggaplah jika kamu akan membeli rumah dengan harga Rp600 juta. Maka dengan DP yang lebih besar, bebean cicilan atau waktu untuk mencicil biasanya akan menjadi semakin pendek. Untuk itu, siapkan DP sebanyak mungkin selagi kamu mampu. DP biasanya berkisar sepuluh persen atau bahkan lebih.
Baca Juga: Jessica Iskandar Pakai Duit Cicilan Rumah Buat Investasi dan Bisnis, Boleh Gak Sih Begitu?
2. Tidak Punya Utang
Membayar cicilan rumah membutuhkan komitmen yang sangat tinggi. Apalagi jika KPR yang diambil memakan waktu 10 – 20 tahun. Pastikan kamu memiliki uang yang cukup untuk membayar cicilan. Salah satunya dengan tidak memiliki utang konsumtif, utang untuk gaya hidup, apalagi berbelanja dengan menggunakan sistem paylater.
3. Alokasikan 30 Persen dari Gaji untuk Cicilan
Nominal ideal untuk membayar cicilan adalah 30 persen dari gaji. Pendapatan ini pula yang akan ditanyakan pihak bank jika kamu mengajukan KPR. Selain memenuhi kriteria dari bank, usahakan hanya 30 persen dari gaji yang kamu alokasikan untuk cicilan. Jika uangmu belum cukup kamu bisa mengusahakan penghasilan tambahan lewat side hustle.
4. Menemukan Lokasi Rumah yang Strategis
Baca Juga: Vincent Verhaag Kaget Biaya Hidup Membengkak Usai Nikahi Jessica Iskandar: Wow, Gila Itu Mah!
Membeli rumah sama seperti menemukan jodoh. Ukuran strategisnys sebuah rumah juga sangat subjektif tergantung kebutuhan masing-masing individu. Ada yang memilih rumah dengan harga cukup tinggi namun dekat dengan tempat kerja atau pusat pendidikan anak. Ada pula yang rela membeli rumah di pinggiran asalkan mendapatkan tanah yang luas dengan harga terjangkau.
5. Punya Perencanaan Keuangan Matang
Perencanaan keuangan tidak bisa lagi dianggap main-main jika kamu memutuskan membeli rumah. Kamu harus benar-benar mengatur budget untuk setiap keperluan dan tidak bisa lagi membeli barang secara impulsif. Namun, upaya ini sebenarnya juga sebanding dengan aset yang bisa didapatkan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni