Suara.com - Dana dari Amerika Serikat dan sejumlah mitra, termasuk Jepang untuk Indonesia yang mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp311 triliun kini menimbulkan beberapa pertanyaan. Dalam bentuk apa dukungan finansial tersebut?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dana yang diberikan melalui inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP) itu bertujuan mendukung transisi energi Indonesia, salah satunya migrasi dari energi berbasis batu bara ke energi ramah lingkungan.
Mantan pejabat Bank Dunia itu menjelaskan, dukungan ini akan kembali dibahas oleh sejumlah pihak untuk menjelaskan lebih rinci.
"Kita akan lihat dari sisi detailnya karena itu berbagai kombinasi dari multilateral development bank, bilateral, dan juga dari sisi filantropi, grant (hibah), itu yang akan kami lihat. Nanti kita akan lihat," kata Menkeu.
Baca Juga: Ternyata Ada Sosok Chef Arnold di Balik Makan Malam Mewah KTT G20 Bali
Meski demikian, ia memastikan, dana tersebut berasal dari internasional dan tidak ada pihak dari Indonesia yang turut ikut campur.
Sebelumnya, AS jadi salah satu negara yang menjanjikan dana untuk Indonesia dalam rangka mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan menghentikan operasional PLTU batu bara.
Presiden Joe Biden juga menambahkan, dukungan tersebut juga mendorong terciptanya lapangan kerja sekaligus mendukung iklim golbal lebih baik.
KTT G20 secara resmi telah ditutup oleh Presiden Jokowi pada Rabu (16/11/2022) lalu. Konferensi ini memberikan kabar positif di tengah ketegangan politik global.