Presiden Turki: Hormati Rusia, Mereka Tidak Berhubungan dengan Serangan di Polandia

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 17 November 2022 | 11:02 WIB
Presiden Turki: Hormati Rusia, Mereka Tidak Berhubungan dengan Serangan di Polandia
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan saat konferensi pers di sela-sela acara KTT G20 Bali, Rabu (16/11/20220. [Suara.com/Eviera Paramita Sandi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dirinya secara tegas menganggap bahwa serangan rudal di Polandia bukan aksi Rusia

"Saya pikir, ini tak ada hubungannya dengan Rusia," kata Erdogan, di sela-sela agenda KTT G20 di Bali, pada Rabu (16/11).

Selain itu, Erdogan juga meminta semua pihak untuk menghormati Rusia yang menyatakan bahwa mereka bukan peelaku serangan rudal di Polandia. Dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut agar peristiwa ini bisa diungkap secara jelas. 

"Saya menghormati deklarasi yang dibuat Rusia soal serangan rudal di Polandia. Penyelidikan lebih lanjut diperlukan," ujar Erdogan, dikutip via Reuters.

Baca Juga: Presiden Xi Jinping Tuduh PM Trudeau Bocorkan Detail Pertemuan ke Media

Rudal yang menyerang sebuah di desa tidak jauh dari perbatasan dengan Ukraina itu menurut Erdogan mungkin saja dampak dari kesalahan teknis atau lainnya. 

Sehingga, tidak dapat disimpulkan bahwa rudal tersebut berhubungan dengan Rusia. Ia juga menyinggung ucapan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengatakan serangan itu bukan buatan Rusia.

"Rusia menyatakan mereka tidak berhubungan dengan serangan itu dan Biden juga mengatakan bahwa misil itu bukan buatan Rusia," ujar dia.

Bahkan, AP sebelumnya mengabarkan, pejabat AS menyatakan rudal itu ditembakkan pasukan Ukraina, merujuk pada temuan awal.

Sementara, Polandia sendiri sudah menuduh Rusia sebagai pembuat rudal tersebut meski mengaku belum menemukan bukti pelaku yang menembakkannya.

Baca Juga: Gencatan Senjata Selama Piala Dunia 2022 Patut Dipertimbangkan Rusia - Ukraina

Serangan tersebut menimbulkan kekhawatiran akibat tingginya tensi antara Rusia dengan NATO. Organisasi itu sendiri menganggap serangan kepada salah satu anggota maka sama artinya dengan serangaan ke seluruh bagian dari organisasi.

Ketegangan kedua pihak, ditambah dengan campur tangan AS dikhawatirkan bisa memicu perang dunia yang semakin memperburuk perkembangan dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI