5 Kekhawatiran Bos Besar Perusahaan di Indonesia Pada 2022, Salah Satunya Risiko Utang

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 16 November 2022 | 18:23 WIB
5 Kekhawatiran Bos Besar Perusahaan di Indonesia Pada 2022, Salah Satunya Risiko Utang
Sebagai Ilustrasi-Foto: Seorang pekerja perempuan di fasilitas Oppo Manufacturing Indonesia di Bayur, Tangerang pada Selasa (18/10/2022). Pabrik Oppo di Bayur Tangerang mampu memproduksi 2 juta unit ponsel per bulan. [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian Zurich dengan World Economic Forum berjudul Executive Opinion Survey menunjukkan, para eksekutif bisnis Indonesia masih menganggap krisis utang sebagai ancaman utama pada tahun 2022, sama dengan tahun sebelumnya.

Hasil survei juga memperlihatkan, konflik antarnegara dan kontestasi geopolitik sumber daya strategis (risiko terkait geopolitik), dan ketimpangan layanan digital (risiko teknologi) masuk ke dalam lima risiko terbesar bagi para pemimpin bisnis di Indonesia.

Tidak hanya itu, konflik antarnegara dan inflasi yang cepat berada di peringkat kedua dalam daftar.

Chief Risk Officer Zurich Indonesia Wayan Pariama pada Rabu (16/11/2022) mengatakan hasil survei tahun ini cukup berbeda dibandingkan dengan tahun lalu, khususnya di bidang ketimpangan digital, yang mana pada survei tahun lalu kategori digital tidak muncul sebagai kategori teratas.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Utang Pinjol Tembus Miliaran Rupiah, Sampai Ditagih Debt Collector Ke Rumah-rumah

ia menyebut, kekhawatiran adanya ketimpangan sosial tidak mengejutkan lantaran Indonesia tengah mempercepat pembangunan infrastruktur digital untuk menawarkan layanan digital yang merata dan mendukung transformasi digital.

Dengan demikian, korelasi antara ekonomi, geopolitik, dan teknologi mendominasi risiko di antara para pemimpin bisnis di Indonesia, di saat mereka berupaya mengatasi kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi, serta mengintensifkan hubungan antarnegara dan transformasi digital yang cepat di seluruh sektor bisnis.

Penelitian ini juga memperlihatkan adanya dampak inflasi yang cepat, krisis utang, dan krisis biaya hidup merupakan ancaman terbesar untuk melakukan bisnis di negara-negara anggota G20 pada dua tahun ke depan.

“Sebagai perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, Zurich selalu berusaha untuk memainkan peran besar untuk melindungi masyarakat dan bisnis dari risiko dan meningkatkan ketahanan mereka. Wawasan membantu kami dalam membangun proposisi yang lebih baik dan melindungi masyarakat Indonesia dan bisnis mereka lebih baik di masa depan.” Kata Wayan Pariama.

Hasil survei ini didasarkan pada respons terhadap lebih dari 12.000 pemimpin bisnis dari 122 negara yang dilakukan antara April dan Agustus 2022, yang diterbitkan menjelang COP27 di Mesir dan KTT G20 di Bali, November 2022.

Baca Juga: Terlilit Hutang, Kondisi Kesehatan Jessica Iskandar Memburuk: Tuhan, Sembuhkan Aku dari Sakit Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI