Keputusan ini berdampak pada sekitar 101 karyawan di Pabrik Solok dan perusahaan telah melakukan penyelesaian hak mereka sesuai dengan regulasi dan PKB yang berlaku.
Terkait masalah perekrutan kembali, Endro mengungkapkan bahwa perusahaan masih tetap terbuka untuk mempertimbangkan perekrutan kembali eks-karyawan sesuai mekanisme ketentuan PKB AQUA dan ke depannya perusahaan tetap berkomitmen untuk melakukan perekrutan secara terbuka dan transparan dengan prioritas utama masyarakat lokal, termasuk apabila ada dari eks-karyawan yang memenuhi persyaratan tersebut.
Menanggapi keputusan perusahaan untuk menghentikan sementara proses produksi di pabrik AQUA Solok, Endro mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai upaya perusahaan untuk melindungi karyawan dan aset produksi yang disinyalir menjadi sasaran kepentingan di luar isu ketenagakerjaan.
"Kami juga berterima kasih kepada beberapa karyawan yang tidak ikut demo dan selama ini tetap bekerja di pabrik untuk memastikan ketersediaan hidrasi sehat bagi masyarakat di Sumatra Barat," kata Endro.
Perusahaan terus berkomitmen untuk melakukan yang terbaik dalam operasionalnya dan terus menyediakan produk AQUA untuk memenuhi kebutuhan hidrasi konsumen di daerah sekitarnya.
"Kami percaya bapak bupati dan jajaran pemerintahan daerah Kabupaten Solok maupun pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendukung lingkungan investasi yang kondusif dan aman sehingga kita bersama-sama dapat memberikan kontribusi lebih baik kepada Kabupaten Solok dan masyarakat di sekitar pabrik pada khususnya,” ujar dia.
Sebelumnya, Bupati Solok melakukan inspeksi dan menindak lanjuti PHK sepihak terhadap karyawan PT Tirta Investama Aqua Group Solok yang bertempat di kantor Manajemen PT Tirta Investama, Kamis (10/11).
Bupati Solok bersama sejumlah pejabat dan DPRD Kabupaten Solok bersama-sama mendatangi langsung pihak manajemen PT Tirta Investama.
Hal ini dilakukan bupati Solok guna mencari jalan terbaik menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara manajemen dan 101 pekerja yang di-PHK.
Baca Juga: Disney Hingga Netflix PHK Massal Karyawan, Bisnis Streaming Tak lagi Menjanjikan?