Mau Liburan? Cari Tahu Dulu Harga Hotel saat Low dan High Season di Wilayah Populer Indonesia

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 15 November 2022 | 18:27 WIB
Mau Liburan? Cari Tahu Dulu Harga Hotel saat Low dan High Season di Wilayah Populer Indonesia
Ilustrasi Harga Hotel saat Low dan High Season. (Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa bedanya pergi berlibur saat low season dan high season? Yang pasti, berbeda di budget yang harus kamu keluarkan, baik untuk harga tiket maupun harga hotel.

Penasaran seberapa besar perbedaannya? Pegipegi mengolah data median harga hotel di 19 wilayah populer Indonesia untuk mengetahui perbedaan harga saat low dan high season.

Mengutip keterangan tertulisnya, secara umum harga hotel di Indonesia saat high season mengalami kenaikan menjadi 15 persen lebih mahal dibandingkan low season. Hotel di Yogyakarta mengalami perubahan harga paling tinggi, yakni sekitar 36 persen.

Hotel bintang 2 mengalami perubahan harga yang cukup tinggi saat high season, yakni sebesar 26 persen. Sedangkan hotel bintang 3 mengalami perubahan yang terendah, yaitu sebesar 13 persen.

Baca Juga: Ngaku Bangkrut, Jessica Iskandar Liburan Elit ke Nihi Sumba, Habis Berapa, Nih?

Metode

Pegipegi mengolah data nilai median harga hotel partner yang tersebar di 19 wilayah populer di Indonesia, mulai dari akomodasi non-bintang (seperti guest house, homestay, villa), hotel bintang 1 hingga bintang 5.

Data nilai median yang diambil terdiri dari data harga hotel saat low season (periode Februari-April dan September-Oktober) dan high season (seperti periode liburan sekolah, liburan Lebaran, liburan Natal dan Tahun Baru). Hasil pengumpulan data diolah dan dibandingkan dalam beberapa kategori, seperti geografis, jenis akomodasi, dan rentang harga.

Perbandingan Kenaikan Harga Saat High Season

Dari hasil pengolahan nilai median harga hotel tersebut, disimpulkan bahwa secara umum harga hotel di Indonesia saat high season mengalami kenaikan menjadi 15 persen lebih mahal dibandingkan low season.

Baca Juga: 5 Tips Liburan Murah di Akhir Tahun tanpa Harus ke Luar Kota

Sementara itu, dari jenis akomodasi, hotel bintang 2 mengalami perubahan harga yang cukup tinggi saat high season dengan peningkatan harga sebesar 26 persen. Sedangkan hotel bintang 3 merupakan yang terendah, yakni sebesar 13 persen.

Secara wilayah, hotel di Yogyakarta mengalami perubahan harga paling tinggi saat high season dengan kenaikan sebesar 36 persen dibandingkan low season. Sedangkan hotel di Jakarta mengalami perubahan harga terendah pada high season, dengan kenaikan hanya sebesar 9 persen.

Dari segi tipe hotel dan kewilayahan, hotel bintang 2 di Palembang memiliki nilai median harga paling murah saat low season, yaitu Rp182.274. Sementara itu, hotel bintang 5 di Bali merupakan akomodasi paling mahal saat low season dengan nilai median harga hotel sebesar Rp4,73 juta.

Pada saat high season, hotel bintang 1 di Medan memiliki nilai harga median termurah yakni Rp223.340. Sedangkan hotel bintang 5 di Bali lagi-lagi cenderung memiliki nilai paling tinggi dengan harga median Rp5,41 juta.

Secara rentang harga, saat low season, hotel terbanyak berada pada rentang harga di Rp250 ribu hingga Rp500 ribu. Namun, pada saat high season, jumlah hotel pada rentang harga di bawah Rp250 ribu mengalami penurunan sebesar 39 persen. Sebagian hotel di kategori tersebut harganya meningkat dan masuk ke dalam rentang harga yang lebih tinggi.

Tetap ingin menginap saat high season? Kamu tetap bisa mendapatkan harga terbaik pada hari Minggu dan Senin, karena di hari itu harga yang ditawarkan lebih murah sekitar tiga hingga 12 persen dari harga biasanya. Sementara Jumat dan Sabtu, harga hotel biasanya lebih mahal dibandingkan hari lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI