Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Terintegrasi di Pelabuhan Sentuh Angka 85,9%

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 15 November 2022 | 15:32 WIB
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Terintegrasi di Pelabuhan Sentuh Angka 85,9%
Ilustrasi pelabuhan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks kepuasan masyarakat setelah pemberlakuan proses layanan terintegrasi di pelabuhan berada di angka 85,9%. Layanan terintegrasi itu menjadi bagian dari implementasi Single Submission Quarantine Customs, yang pada tahap awal diberlakukan di 14 pelabuhan.

Menurut Kepala Balai Karantina Kelas II Cilegon, Arum Kusnila Dewi, kepuasan pengguna itu tertangkap dari survei yang ia lakukan.

"Kami melakukan survei terhadap 32 perusahaan bahan baku pakan ternak, dan enam perusahaan bahan pangan. Hasilnya memuaskan, masyarakat cukup puas dengan sistem ini," kata Arum dalam webinar bertajuk "Tata Ulang Ekosistem Logistik di Pelabuhan".

Sistem pelayanan karantina terintegrasi di kawasan pelabuhan yang merupakan bagian dari NLE (National Logistic Ecosystem) yang mampu memangkas tujuh dari 10 tahap yang ada.

"Proses yang harus dilalui pascaimplementasi sistem ini tinggal tiga tahap," imbuh Arum.

Arum mengungkapkan, penerapan pemeriksaan bersama karantina dan bea cukai atau Single Submission Joint Inspection-Quarantine Customs mulai diujicobakan di kawasan pelabuhan di Banten, yakni yaitu Pelabuhan Krakatau International Port (KIP) dan Pelabuhan Pelindo II Banten.

Layanan yang dimulai sejak November 2021 itu berhasil mengefisienkan waktu layanan sebesar 75% dan efektivitas sebesar 67%.

"Untuk sertifikasi, prosesnya juga saat ini paling lama tujuh hari saja. Sebelumnya, proses sertifikasi membutuhkan waktu 21 hari," tutur Arum.

Arum menambahkan, ke depan target efektivitas akan menyasar pada peningkatan screening laboratorium.

Baca Juga: Koruptor Mantan Dirut PT Pelindo II, RJ Lino Divonis 4 Tahun Penjara Lapas Cipinang

"Target kami 10% sampai 15% peningkatan perlindungan terhadap kelestarian sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari ancaman OPTK/HPHK. Target kami akan melakukan pelatihan untuk sumber daya manusianya dulu," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI