Pertamina-ExxonMobil Perkuat Kerja Sama Dekarbonisasi Kejar Target Nol Emisi 2060

Selasa, 15 November 2022 | 11:35 WIB
Pertamina-ExxonMobil Perkuat Kerja Sama Dekarbonisasi Kejar Target Nol Emisi 2060
President ExxonMobil Indonesia, Irtiza Sayyed. (Dok: Pertamina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi bersama Pertamina dan ExxonMobil berhasil menemukan potensi penyimpanan karbon dioksida (C02) dengan kapasitas hingga 1 miliar ton, yang ditemukan di lapangan migas Pertamina. Kapasitas penyimpanan CO2 besar ini bisa untuk menyimpan secara permanen CO2 emisi seluruh Indonesia pada rata-rata saat ini, hingga 16 tahun ke depan.

Penemuan potensi penyimpanan C02 yang besar ini  menjadi titik cerah pengembangan bisnis  Carbon Capture and Storage (CCS) serta upaya dekarbonisasi di Indonesia. Atas dasar itulah, Pertamina dan ExxonMobil memperkuat kerja sama pengembangan CCS  yang dilakukan juga dalam rangka upaya penurunan emisi karbon sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi melalui investasi, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara.

Kerja sama tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dan President Asia Pacific Exxon Mobile Low Carbon Solution and President ExxonMobil Indonesia, Irtiza Sayyed, disaksikan oleh Duta Besar A.S. untuk Republik Indonesia Sung Y. Kim di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022). Hadir dalam penandatangan kerja sama ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif. 

Kerja sama Pertamina dengan Exxon dilakukan melalui studi bersama untuk melihat potensi penyimpanan CO2 di formasi saline di wilayah kerja Pertamina. Selain itu, Pertamina juga sedang melakukan studi bagaimana upaya dan inisiatif dekarbonisasi, salah satunya melalui CCS yang diharapkan mampu memberikan sumbangsih pada aspek energy security.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Berkomitmen Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender

Penandatangan HoA ini merupakan tindak lanjut Joint Study Agreement (JSA) yang ditandatangani di Amerika Serikat pada 13 Mei 2022. Melalui penguatan kerja sama ini, Pertamina dan ExxonMobil akan mematangkan dan menyiapkan rancangan model komersial untuk pengembangan hub CCS regional di wilayah kerja PT Pertamina Hulu Energi OSES dengan potensi untuk menyimpan CO2 domestik dan internasional. 

Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah Indonesia sedang berupaya mengembangkan regulasi yang mendukung Carbon Capture & Storage (CCS) dan memulai pembahasan dengan Pemerintah di wilayah lain.

"Kesepakatan bersama ini merupakan landasan yang kokoh bagi Indonesia untuk secara mencapai target nol bersih Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat,” katanya.

Sementara itu, Nicke Widyawati mengatakan, kerja sama pengembangan CCS dan dekarbonisasi sejalan dengan upaya Pertamina mendukung program pemerintah untuk mempercepat transisi energi dan target penurunan emisi sebesar 29 persen pada tahun 2030.

“Salah satu lapangan terpilih ini miliki kapasitas yang sangat besar untuk menyimpan karbon dioksida. Implementasi teknologi tersebut akan memprioritaskan sumber daya di ranah domestik, pembukaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan bagi negara,” kata Nicke. 

Baca Juga: Kejar Target Nol Emisi 2060, PertaminaExxonMobil Perkuat Kerja Sama Dekarbonisasi

Ia menegaskan, cara cepat pengembangan transisi energi baru terbarukan dan dekarbonisasi di Indonesia adalah melalui partnership. Hal ini untuk menjawab tiga tantangan global sekaligus yaitu teknologi, finance, dan human capital.

Penerapan teknologi CCS, imbuh Nicke, diharapkan akan berperan penting dalam menurunkan gas rumah kaca di atmosfer, yang berkontribusi terhadap pemanasan global, perubahan iklim, pengasaman laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
“Pengembangan teknologi CCS memiliki dampak ganda, selain mengurangi emisi sekaligus meningkatkan produksi migas nasional,”tutur Nicke.

Secara  total, Pertamina tengah menggarap enam proyek CCS/CCUS dengan menyeleksi lapangan-lapangan yang dapat digunakan sebagai tempat injeksi CO2. Keenam lahan potensial tersebut berada di berbagai wilayah lepas pantai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. 

“Pengembangan teknologi CCS sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menerapkan Environmental, Social, & Governance (ESG) di semua lini bisnis perusahaan, untuk mendorong keberlanjutan bisnis di masa depan,” tandas Nicke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI