Suara.com - Nilai tukar mata uang di beberapa negara menghadapi tekanan yang sulit selama tahun 2022 ini. Kondisi ini tidak lepas dari adanya kondisi geopolitik dan kebijakan menaikkan suku bunga acuan dari beberapa bank sentral.
Kondisi ini diperparah dengan dolar AS atau USD yang menguat sepanjang tahun. Hal ini, karena para investor lebih memilih investasi yang risikonya lebih rendah.
Adapun berikut daftar negara-negara yang mata uangnya anjlok hingga 75% seperti dilansir CNBC:
Ghana
Baca Juga: Aliran Modal Asing Kembali Deras Masuk ke Minggu Kedua November Sebesar Rp3,97 Triliun
Profesor ekonomi Steve Hanke dari Universitas Johns Hopkins, menerbitkan daftar regular mata uang dengan kinerja terburuk tahun ini, dan mata uang Ghana cedi berada di urutan teratas.
Cedi mencapai rekor terendah baru terhadap dolar pada Rabu pekan lalu, dengan berada di posisi 14,24 cedi per USD. Menurut data Refinitiv, greenback telah menguat lebih dari 132% terhadap mata uang negara Afrika Barat.
Kondisi nilai tukar cedi Ghana, disebabkan meningkatnya biaya hidup dan beban utang yang tidak berkelanjutan yang telah memaksa pemerintah untuk meminta bantuan Dana Moneter Internasional.
"Kedalaman masalah Ghana menjadi lebih mencolok ketika mempertimbangkan bahwa pejabat pemerintah bersedia mengambil pemotongan gaji besar-besaran dalam upaya untuk membebaskan sejumlah dana," kata Jacques Nel, kepala makro di Oxford Economics Afrika.
Zimbabwe dan Kuba
Baca Juga: Loyo, Rupiah Ditutup Nyaris Tembus Rp15.700
Anjloknya nilai tukar cedi menempatkannya di posisi ketiga mata uang terburuk. Di tempat kedua adalah peso Kuba, yang turun 56,36% terhadap dolar.
Sedangkan, dolar Zimbabwe, yang secara mengejutkan anjlok 76,74% nilainya terhadap dolar sejak Januari. Baik Zimbabwe dan Kuba menghadapi tingkat inflasi yang tinggi.
Badan statistik nasional Zimbabwe, ZimStat melaporkan bahwa inflasi negara telah melonjak tinggi sebesar 268% tahunan pada bulan Oktober. Sama dengan Ghana, pihak berwenang di Zimbabwe telah berusaha untuk mendukung mata uang lokal dan memerangi inflasi dengan menindak pembayaran dolar Zimbabwe.
Mesir
Mata uang Pound Mesir pekan lalu merosot ke level terendah baru terhadap dolar, berada di level 24,42 dan masuk ke daftar 10 mata uang berkinerja terburuk tahun 2022.
Fitch Ratings baru-baru ini memangkas prospek kredit Mesir. Sementara itu, cadangan devisa Mesir telah terkuras hingga di bawah USD32 miliar di bulan Oktober dari ISD35 miliar di bulan Maret.
Fitch menyorot, masalah pembiayaan Mesir diperparah oleh USD6 miliar utang luar negeri yang akan jatuh tempo tahun depan dan USD9 miliar lagi yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.
"Meskipun ada beberapa kesepakatan keuangan yang diumumkan pada COP27 di Sharm el-Sheikh minggu ini, terus keluarnya mata uang asing secara keseluruhan kemungkinan akan menyebabkan Pound [Mesir] melemah lebih lanjut terhadap dolar dalam beberapa hari mendatang," pedagang AZA Finance Mitch Diedrick mengatakan dalam sebuah catatan penelitian Kamis.
Sementara, mata uang lain masuk daftar kinerja terburuk selama 2022 ini diantaranya, daftar pada minggu lalu termasuk Rupee Sri Lanka, Bolivar Venezuela, Leone Sierra Leone, Kyat Myanmar, Kip Laos, dan Hryvnia Ukraina.