Harga Minyak Dunia Anjlok Tersengat Tingginya Angka Covid-19 di China

Selasa, 15 November 2022 | 08:19 WIB
Harga Minyak Dunia Anjlok Tersengat Tingginya Angka Covid-19 di China
Ilustrasi harga minyak dunia. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia anjlok sekitar USD3 pada perdagangan hari Senin, terseret penguatan dolar AS, sementara melonjaknya kasus virus corona di China menambah hancir harga minyak mentah dunia.

Mengutip CNBC, Selasa (15/11/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD2,85, atau 3 persen, menjadi USD93,14 per barel setelah melesat 1,1 persen pada sesi Jumat.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermedite, melorot USD3,09, atau 3,47 persen menjadi USD85,87 per barel setelah melambung 2,9 persen pada sesi sebelumnya.

Jumat, harga komoditas menguat setelah Komisi Kesehatan Nasional China menyesuaikan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian Covid untuk mempersingkat waktu karantina bagi kontak dekat kasus dan pelancong yang datang.

Baca Juga: China Jadi Biang Kerok Amblesnya Harga Minyak Dunia

Tetapi kasus Covid-19 meningkat di China selama akhir pekan lalu, dengan Beijing dan sejumlah kota besar lainnya, Senin, melaporkan rekor infeksi.

"Lonjakan kasus COVID hanya akan menyebabkan lebih banyak penguncian dalam waktu dekat, untuk saat ini China bukan sumber dukungan bullish untuk kompleks perminyakan," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Dolar AS juga menguat terhadap euro dan yen, ketika investor bersiap untuk potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve setelah penyusun kebijakan mengatakan terlalu banyak yang dibuat dari data inflasi Amerika yang lebih dingin minggu lalu.

Apresiasi dolar membuat komoditas berdenominasi  greenback  lebih mahal bagi pemegang mata uang lain dan cenderung membebani minyak dan aset berisiko lainnya.

Sementara itu, Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC), memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini dan 2023, dengan alasan gejolak ekonomi.

Baca Juga: Covid-19 di China Kian Memburuk, Harga Minyak Dunia Ambruk

Pasokan domestik AS juga terus meningkat. Produksi minyak di Permian Texas dan New Mexico, cekungan  shale-oil  terbesar Amerika, akan naik sekitar 39.000 barel per hari (bph) ke rekor 5,499 juta bph pada Desember, tutur Badan Informasi Energi (EIA), dalam laporan produktivitasnya, Senin.

Secara terpisah, Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Jumat, mengatakan India dapat terus membeli minyak Rusia sebanyak yang diinginkan, termasuk dengan harga di atas mekanisme pembatasan harga yang diberlakukan G7, jika India menghindari asuransi, keuangan, dan layanan maritim Barat yang terikat oleh pembatasan tersebut. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI