Suara.com - Dubai yang kita kenal saat ini sangat lekat dengan kemewahan. Bicara mengenai Dubai, banyak orang akan mengidentikkannya dengan Burj Khalifa sebagai gedung tertinggi di dunia, Dubai Mall sebagai mal terbesar di dunia, Burj Al-Arab sebagai hotel paling mahal di dunia, serta Palm Jumeirah sebagai pulau buatan paling memukau di dunia.
Ya, roda perekonomian Dubai memang banyak bertumpu pada sektor properti yang hampir semua berada di pusat kota, atau kerap disebut sebagai modern Dubai.
Tapi, tahukah Anda, Dubai ternyata memiliki sisi lain yang tak banyak dikenal orang, yaitu Old Dubai. Sesuai namanya, sisi lain ini menampilkan kota Dubai yang sarat sejarah dan budaya, semacam kota-kota tua yang sudah ada sejak masa lampau.
Bagi wisatawan, old Dubai sama menariknya seperti modern Dubai. Keduanya sama-sama memutar roda perekonomian masyarakat Dubai yang 85 persennya merupakan pendatang.
Baca Juga: Selain Dubai Bling, Ini 4 Reality Show tentang Orang Populer Pamer Kekayaan
Jika suatu waktu Anda berkesempatan berkunjung ke kota cosmopolitan ini, tak ada salahnya memasukkan agenda old Dubai tour ke dalam itinerary. Apa saja yang bisa dilihat di sana?
1. Jalan-Jalan ke Al Seef
Memasuki kawasan Al Seef, Anda mungkin akan langsung teringat pada suasana kampung di kisah Aladdin. Al Seef merupakan kawasan budaya yang baru diresmikan pada tahun 2017. Dan yang unik, Al Seef mengadopsi gaya bangunan lama.
Sejauh mata memandang, Anda akan melihat bangunan berwarna cokelat alami dari tanah dan pasir. Sama sekali tak ada warna cat di dinding bangunan.
Setiap bangunan dilengkapi dengan pintu dan jendela kayu. Struktur kayu terlihat sebagai peyangga bangunan. Sangat estetik sebagai background foto.
Baca Juga: Jadi Salah Satu yang Termewah di Dunia, Ini Deretan Fasilitas di Lounge Emirates Dubai
Selain memperkenalkan kekayaan masa lalu Dubai, Al Seef juga digunakan sebagai tempat wisata kuliner khas UEA. Anda akan menemukan berbagai restoran atau kafe di sana. Salah satu yang cukup terkenal adalah Arabian Tea House yang menyediakan kuliner asli Timur Tengah, dan Starbucks!
2. Naik Abra di Dubai Creek
Salah satu daya tarik Old Dubai adalah menaiki abra di Dubai Creek. Abra merupakan kapal sederhana yang terbuat dari kayu dan dioperasikan menggunakan mesin diesel.
Satu abra bisa diisi sampai dengan 22 orang. Biayanya sangat murah, hanya 1 dirham (Rp4.000) per orang untuk sekali naik. Selama lima menit perjalanan, Anda akan menikmati pemandangan di sekitar kota tua Dubai.
3. Belanja di Pasar
Setelah naik abra, turunlah di Dubai Old Souk Abra Station. Anda bisa langsung menuju ke textile souk atau pasar kain. Ini adalah tempat yang tepat untuk belanja aneka gamis, abaya, atau pashmina.
Pasar lain yang bisa dikunjungi adalah Deira Souk, yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Gold Souk dan Spice Souk.
Gold Souk, sesuai namanya, merupakan pasar yang menjual aneka perhiasan emas dengan beragam jenis dan karat. Mata Anda akan terbelalak melihat deretan perhiasan emas dengan ukuran super besar bagai zaman kerajaan. Meski harga emas sudah ditentukan oleh pemerintah, Anda masih bisa menawar harga jasa perhiasan di pasar ini.
Di arah yang berlawanan, terdapat Spice Souk yang menjual aneka rempah. Semua indera Anda akan bekerja ketika melewati deretan kios di pasar ini. Deretan rempah beraneka warna, dengan aroma tajam dan khas yang berbeda-beda setiap rempah, adalah hal yang akan Anda temui di sini.
Bagaimana, tertarik berkunjung ke Dubai dengan dua sisi yang sama menariknya? Ada penerbangan langsung Jakarta-Dubai dan Denpasar-Dubai menggunakan pesawat maskapai Emirates. Menggunakan pesawat Boeing 777 untuk kedua penerbangan tersebut, Emirates menyediakan tiga kelas yang bisa dipilih, yaitu economy class, business class, dan first class.