Suara.com - Para pemimpin dunia bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahunan di Bali mulai Selasa, 15 November 2022.
Tujuan utama dari KTT ini adalah membantu pemulihan ekonomi setelah dunia diterpa pandemi Covid, namun ketegangan atas perang di Ukraina berpotensi menghambat diskusi.
Apa itu G20?
G20, atau kelompok 20, adalah klub dari negara-negara yang akan bertemu untuk membahas rencana ekonomi global.
Negara-negara G20 ini menyumbang 85% dari hasil perekonomian dunia dan 75% dari perdagangan dunia. Mereka mewakili dua pertiga dari populasi global.
Baca Juga: Negaranya Tengah Sibuk dengan Ledakan, Presiden Turki Erdogan Tetap Hadiri KTT G20 di Bali
Baca juga:
- KTT G20 tanpa kesepakatan bersama, 'indikasikan krisis ekonomi global semakin panjang'
- Kendaraan dinas listrik pejabat, ajang unjuk gigi komitmen transisi energi yang 'tidak realistis' dan 'terburu-buru'
Anggotanya terdiri dari Uni Eropa, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris dan Amerika Serikat. Sedangkan Spanyol selalu diundang sebagai tamu.
Ada pula kelompok yang lebih kecil, yakni G7 yang terdiri dari negara-negara industri terkemuka.
Apa yang didiskusikan oleh G20?
Isu-isu yang dibahas oleh para pemimpin G20 telah berkembang dari ekonomi hingga perubahan iklim, energi berkelanjutan, pengampunan utang internasional dan pajak perusahaan multinasional.
Setiap tahun, negara anggota G20 yang berbeda akan menjabat kursi kepresidenan dan mengatur agenda pertemuan.
Baca Juga: Gula Lontar dan Kayu Sanrego Asal Sulawesi Selatan Tampil di Pameran Produk KTT G20 Bali
Sebagai pemegang presidensi G20 2022, Indonesia ingin KTT di Bali fokus pada langkah-langkah kesehatan global dan pemulihan ekonomi setelah pandemi. Indonesia juga ingin mempromosikan adopsi energi berkelanjutan.
KTT ini juga merupakan kesempatan bagi para pemimpin negara-negara itu untuk bertemu empat mata di sela-sela agenda diskusi.
Presiden AS Joe Biden mengatakan ingin bertemu dengan pemimpin China Xi Jinping untuk membahas status Taiwan.
Siapa saja yang akan hadir?
Ketegangan situasi politik global bisa membayangi agenda KTT ini.
Kementerian Luar Negeri Ukraina telah meminta Rusia dikeluarkan dari G20 karena menginvasi negaranya.
Pemerintah Indonesia pun menyatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan hadir di Bali secara langsung.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden diperkirakan enggan bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Biden menuduh Arab Saudi membantu Rusia membiayai perang di Ukraina. Dia juga mengatakan Rusia dan Saudi telah bekerja sama menjaga harga minyak mentah tetap tinggi.
Mengapa ada ‘foto keluarga’?
Para kepala negara sering berpose untuk foto bersama.
Sesi foto ini digunakan sebagai kesempatan mempromosikan kesepakatan apa pun yang telah ditandatangani oleh para pemimpin.
Namun, perselisihan diplomatik yang diungkapkan oleh foto itu yang justru sering menjadi berita utama.
Pada 2018, setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsultan Saudi di Istanbul, Turki, Pangeran Mohammed bin Salman kerap diabaikan pada pertemuan puncak para pemimpin. Dia bahkan tampak berdiri di pojok.
Apa saja yang sudah dicapai oleh G20?
Pada KTT tahun 2008 dan 2009 yang berlangsung di tengah krisis keuangan, para pemimpin negara-negara ini menyetujui sejumlah langkah untuk menyelamatkan sistem perekonomian global.
Namun para kritikus berpendapat bahwa KTT setelahnya kurang konstruktif, seringkali disebabkan oleh ketegangan antara kekuatan dunia yang bersaing.
Namun, pertemuan bilateral di KTT seringkali terbukti konstruktif.
Pada KTT 2019 di Osaka, Presiden AS saat itu, Donald Trump dan Xi Jinping setuju untuk melanjutkan pembicaraan demi menyelesaikan sengketa dagang.
Apakah KTT ini memicu aksi protes?
Demonstrasi besar seringkali terjadi di sekitar pertemuan puncak para pemimpin.
Para pengunjuk rasa anti-kapitalis berdemonstrasi pada KTT 2010 di Toronto dan KTT 2017 di Hamburg.
Ribuan orang juga berunjuk rasa selama KTT 2018 di Rio de Janeiro untuk memprotes kebijakan ekonomi G20.
Pada 2009, seorang penjual koran bernama Ian Tomlinson meninggal dunia setelah terjebak dalam aksi protes selama KTT G20 di London.