Suara.com - Masjid Sheikh Zayed Solo bakal menawarkan destinasi wisata baru setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, Senin (14/11/2022). Namun, setelah pembangunan, biaya perawatan Masjid Sheikh Zayed menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Pemkot Solo.
Dalam pernyataannya, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, menyebutkan biaya perawatan untuk masjid megah ini berada di kisaran Rp20 miliar per tahun. Angka tersebut hanya berselisih Rp15 miliar dari biaya perawatan Masjid Istiqlal Jakarta sebesar Rp35 miliar per tahun. Nantinya, dana tersebut akan dibebankan pada APBD Kota Solo.
Kendati demikian, imbuh Teguh, APBD Kota Solo 2023 dipastikan mengalami defisit Rp105 miliar. Untuk itu, Pemkot akan melakukan efisiensi belanja operasional agar dapat mengalokasikan biaya perawatan tersebut.
Namun, sejauh ini belum ada keputusan lebih lanjut apakah seluruh biaya ditanggung oleh Pemkot Solo atau ada pembagian khusus antara Pemkot dan sejumlah kementerian.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan Masjid Sheikh Zayed di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (14/11/2022) pagi ini. Peresmian tersebut juga dihadiri Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
Kehadiran pemimpin negara Arab tersebut berkaitan erat dengan sumber dana pembangunan masjid. Pasalnya biaya pembangunan hingga lebih dari Rp300 miliar tersebut berasal dari Pemerintah Uni Emirat Arab.
Saat ini Masjid Sheikh Zayed disebut-sebut sebagai salah satu masjid paling megah di Indonesia. Melansir website resmi Pemerintah Kota Solo, surakarta.go.id, Masjid Sheikh Zayed dibangun lantaran Pemerintah UEA memang berencana mendirikan replika Masjid
Sheikh Zayed Grand Mosque di Kota Solo. Pembangunan masjid tersebut merupakan hibah dari Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan kepada Presiden Joko Widodo. Masjid tersebut kemudian dibangun di lahan bekas Depo Pertamina Gilingan, Kecamatan Banjarsari dengan arahan kontraktor PT Waskita Karya.
Tak hanya dijadikan sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki perpustakaan. Kemudian, di sekitar kompleks masjid akan dibangun Islamic Center sebagai pusat kegiatan umat muslim. Sepaket dengan pendirian Islamic Center juga akan dilengkapi tempat pendidikan dan pengembangan ekonomi syariah dengan produk-produk halal market.
Baca Juga: Sambut Langsung di Bandara, Begini Potret Keakraban Presiden Jokowi dengan Pemimpin Uni Emirat Arab
Sesuai dengan permintaan Pangeran Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, pembangunan masjid ini dibuat mirip dengan yang ada di Abu Dhabi. Marmer yang menjadi lapisan lantai masjid didatangkan langsung dari Italia.
Masjid Sheikh Zayed dibangun dua lantai, dengan luas bangunan utama masjid sekitar 8.000 meter persegi. Masjid tersebut dilengkapi ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, serta basement yang digunakan untuk tempat wudu putra dan putri. Tersedia pula lahan khusus parkir agar kendaraan yang datang lebih tertata dan tidak menimbulkan kemacetan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni