Suara.com - Sejumlah pekerja kontrak Twitter mendapatkan kabar mereka tiba-tiba diberhentikan akhir pekan ini. Hal ini setelah para pekerja kontrak itu kehilangan akses ke Slack dan sistem kerja lainnya.
Seperti dilansir CNBC, menurut komunikasi internal yang dibagikan dengan CNBC oleh karyawan tetap Twitter, diperkirakan 4.400 dari 5.500 pekerja kontraknya diberhentikan.
Beberapa pekerja kontrak Twitter berbasis di luar negeri di India, di antara lokasi lainnya.
Karyawan tetap, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan, mereka tidak memiliki pemberitahuan internal sebelum kontraktor yang bekerja sama dengan pekerja kontrak diberhentikan.
Baca Juga: Setelah Meta, Disney akan Lakukan PHK
Menurut karyawan tersebut, Twitter juga telah memberhentikan semua tim komunikasi internalnya. Twitter justru sesumbar bahwa media yang meliput perusahaan sekarang mengisi peran komunikasi internal.
Pembatalan kontrak pekerjaan kontraktor akan menandai pengurangan terbaru di platform media sosial, yang telah memberhentikan sekitar setengah dari karyawannya setelah akuisisi perusahaan oleh Elon Musk pada 28 Oktober.
Sementara, Elon Musk dan Twitter belum mau menanggapi perihal kejadian tersebut.
Pada 30 Juni 2013, tak lama sebelum Twitter go public, Twitter memiliki sekitar 2.000 karyawan, menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Pada akhir tahun lalu, perusahaan melaporkan jumlah pekerja meningkat sekitar 7.500 karyawan..
Musk membahas PHK dalam tweet pada 4 November dengan menuliskan, pengurangan pekerja ini merupakan jalan terakhir setelah Twitter mengalami kerugian USD 4 juta dalam sehari.
Baca Juga: GOTO Dikabarkan Bakal PHK 1.000 Karyawan
"Setiap orang yang keluar ditawari 3 bulan pesangon, yang 50% lebih dari yang diwajibkan secara hukum," tulis Musk.
Sejak dia mengambil alih, Musk telah memberi tahu karyawan Twitter yang tersisa bahwa dia menjual saham Tesla senilai miliaran dolar, bisnis kendaraan listriknya, untuk menyelamatkan Twitter. Tidak jelas apakah Musk akan terus menjual saham Tesla untuk membayar utang Twitter.