Setelah Meta, Disney akan Lakukan PHK

Minggu, 13 November 2022 | 17:00 WIB
Setelah Meta, Disney akan Lakukan PHK
Ilustrasi karyawan di tempat kerja.(unsplash.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah Meta, perusahaan Disney berencana melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sebagian karyawan mereka.

Hal itu diungkapkan CEO Disney Bob Chapek lewat Memo yang dia kirim kepada jajaran eksekutif perusahaan.

Dalam memo, Chapek menyebut langkah PHK merupakan pilihan sulit. Tetapi, merupakan jalan terakhir untuk tetap bisa mempertahankan perusahaan.

Selain PHK, perusahaan yang bergerak di sektor hiburan ini juga memberhentikan sementara perekrutan dan membatasi perjalanan karyawan.

"Perusahaan kami telah melewati banyak tantangan selama 100 tahun dan saya yakin kami akan mencapai tujuan dan menciptakan perusahaan yang lebih gesit yang lebih sesuai dengan lingkungan masa depan," ujar Chapek seperti dilansir Variety, Minggu (13/11/2022).

Kabar PHK mencuat setelah kinerja keuangan Disney mengalami penurunan. Hal ini yang membuat harga saham perusahaan turun ke harga paling rendah selama dua tahun belakangan.

Disney melaporkan kerugian operasional untuk segmen streaming sebesar USD 1,47 miliar untuk kuartal yang berakhir 1 Oktober 2022.

Sedangkan, pendapatan meningkat 8% menjadi USD4,9 miliar. Sementara itu, pendapatan untuk jaringan televisi linier Disney (TV berbayar dan siaran) turun 5% pada kuartal tersebut.

Berikut isi Memo Bos Disney Bob Chapek:

Baca Juga: Usai PHK, Meta Hentikan Produksi Portal dan Jam Tangan Pintar

Saat kita memulai tahun fiskal 2023, saya ingin berkomunikasi dengan Anda secara langsung tentang upaya manajemen biaya yang saya dan Christine McCarthy rujuk pada panggilan pendapatan minggu ini. Upaya ini akan membantu kami mencapai tujuan penting untuk mencapai profitabilitas Disney+ pada tahun fiskal 2024 dan menjadikan kami perusahaan yang lebih efisien dan gesit secara keseluruhan. Pekerjaan ini terjadi dengan latar belakang ketidakpastian ekonomi yang dihadapi oleh semua perusahaan dan industri kami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI